Abstract:
Berangkat dari kritikus bank syariah yang memberikan kritik bahwa bank
umum syariah saat ini masih berfokus pada keuntungan, padahal tujuan dari di
dirikannya bank syariah adalah untuk mencapai kemaslahatan ummat. tetapi disisi
lain bank syariah juga merupakan lembaga keuangan yang harus mempunyai profit.
Kesenjangan ini muncul akibat perbedaan indikator kinerja yang digunakan untuk
menilai kedua jenis bank tersebut. Hal ini menyebabkan para pemangku
kepentingan di bank syariah kesulitan dalam membedakan karakteristik bank
syariah dengan bank konvensional.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
Simple Additive Weighting (SAW) untuk memeringkat kinerja bank syariah
berdasarkan indek maqashid syariah. Penulis juga mengintegrasikan Shariah
Conformity and Profitability (SCnP) sebagai kerangka tambahan. Data diolah
menggunakan perangkat lunak Excel. Bank umum syariah yang memiliki peringkat
MSI tertinggi adalah Bank Panin Syariah, diikuti oleh Bank Muamalat Indonesia.
Selanjutnya, Bank Victoria Syariah menempati posisi ketiga, sementara Bank Mega
Syariah berada di peringkat terakhir dalam daftar ini. Hasil analisis terhadap bank
umum syariah di Indonesia dalam rentang waktu 2013 hingga 2022 menunjukkan
bahwa kinerja bank-bank tersebut, yang diukur berdasarkan Shariah Conformity
and Profitability (SCnP), menempatkan BPS dan BCAS pada posisi teratas, yaitu
peringkat pertama dan kedua dalam kuadran URQ. Sementara itu, BMI dan BVS
menempati posisi ketiga dan keempat di kuadran LRQ. Di sisi lain, BMS dan BSB
berada pada peringkat kelima dan keenam.
Dalam konteks prinsip-prinsip syariah, analisis yang dilakukan melalui
metode maqasih syariah indek dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP)
menunjukkan adanya ketidakpatuhan yang signifikan dari bank umum syariah
terhadap prinsip-prinsip tersebut. Meskipun metode SCnP dianggap lebih unggul
dalam memberikan hasil pengukuran, pentingnya metode maqasih syariah indek
tidak dapat diabaikan. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas rasio yang diterapkan
dalam metode maqasih syariah indek, yang memberikan dimensi tambahan dalam
evaluasi. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang optimal dalam penilaian
kinerja bank umum syariah, disarankan agar laporan kinerja bank di Indonesia
mengintegrasikan elemen dan rasio dari kedua metode, yaitu maqasih syariah indek
dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP).