Analisis Penilaian Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia Berdasarkan maqasih syariah indek dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yulia, Yulia
dc.contributor.advisor Hamzani, Umiaty
dc.contributor.advisor Hasmy, Ali
dc.contributor.advisor Prihantono, Prihantono
dc.contributor.author Raihan, Muhammad
dc.date.accessioned 2025-05-08T03:13:49Z
dc.date.available 2025-05-08T03:13:49Z
dc.date.issued 2025-04-14
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/6324
dc.description.abstract Berangkat dari kritikus bank syariah yang memberikan kritik bahwa bank umum syariah saat ini masih berfokus pada keuntungan, padahal tujuan dari di dirikannya bank syariah adalah untuk mencapai kemaslahatan ummat. tetapi disisi lain bank syariah juga merupakan lembaga keuangan yang harus mempunyai profit. Kesenjangan ini muncul akibat perbedaan indikator kinerja yang digunakan untuk menilai kedua jenis bank tersebut. Hal ini menyebabkan para pemangku kepentingan di bank syariah kesulitan dalam membedakan karakteristik bank syariah dengan bank konvensional. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) untuk memeringkat kinerja bank syariah berdasarkan indek maqashid syariah. Penulis juga mengintegrasikan Shariah Conformity and Profitability (SCnP) sebagai kerangka tambahan. Data diolah menggunakan perangkat lunak Excel. Bank umum syariah yang memiliki peringkat MSI tertinggi adalah Bank Panin Syariah, diikuti oleh Bank Muamalat Indonesia. Selanjutnya, Bank Victoria Syariah menempati posisi ketiga, sementara Bank Mega Syariah berada di peringkat terakhir dalam daftar ini. Hasil analisis terhadap bank umum syariah di Indonesia dalam rentang waktu 2013 hingga 2022 menunjukkan bahwa kinerja bank-bank tersebut, yang diukur berdasarkan Shariah Conformity and Profitability (SCnP), menempatkan BPS dan BCAS pada posisi teratas, yaitu peringkat pertama dan kedua dalam kuadran URQ. Sementara itu, BMI dan BVS menempati posisi ketiga dan keempat di kuadran LRQ. Di sisi lain, BMS dan BSB berada pada peringkat kelima dan keenam. Dalam konteks prinsip-prinsip syariah, analisis yang dilakukan melalui metode maqasih syariah indek dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP) menunjukkan adanya ketidakpatuhan yang signifikan dari bank umum syariah terhadap prinsip-prinsip tersebut. Meskipun metode SCnP dianggap lebih unggul dalam memberikan hasil pengukuran, pentingnya metode maqasih syariah indek tidak dapat diabaikan. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas rasio yang diterapkan dalam metode maqasih syariah indek, yang memberikan dimensi tambahan dalam evaluasi. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang optimal dalam penilaian kinerja bank umum syariah, disarankan agar laporan kinerja bank di Indonesia mengintegrasikan elemen dan rasio dari kedua metode, yaitu maqasih syariah indek dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP). en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Maqashid Syariah Indek en_US
dc.subject Shariah Conformity en_US
dc.subject Profitability en_US
dc.subject Kinerja Keuangan en_US
dc.subject Perbankan Syariah en_US
dc.subject Bank Umum Syariah en_US
dc.title Analisis Penilaian Kinerja Bank Umum Syariah di Indonesia Berdasarkan maqasih syariah indek dan Shariah Conformity and Profitability (SCnP) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account