Abstract:
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan tentang:
1) keterampilan berbicara peserta didik dalam pembelajaran tematik Tema 2 kelas
III SD Negeri 22 Pontianak Barat sebelum diterapkannya Metode pembelajaran
Role Playing; 2) penerapan metode pembelajaran Role Playing untuk meningkatkan
keterampilan berbicara peserta didik dalam pembelajaran tematik Tema 2 di kelas
III SD Negeri 22 Pontianak Barat; 3) keterampilan berbicara peserta didik dalam
pembelajaran tematik Tema 2 kelas III SD Negeri 22 Pontianak Barat sesudah
diterapkannya metode pembelajaran Role Playing; 4) peningkatan keterampilan
berbicara peserta didik dalam pembelajaran tematik Tema 2 kelas III SD Negeri 22
Pontianak Barat sesudah diterapkannya metode pembelajaran Role Playing.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
pendekatan kuantitatif desain Pretest-Posttest Control Group Design. Lokasi
penelitian ini bertempat di SD Negeri 22 Pontianak Barat dengan sumber datanya
adalah peserta didik kelas III pada kelas kontrol 22 orang dengan 14 laki-laki dan 8
orang perempuan dan peserta didik pada kelas tindakan 22 orang dengan 16 laklaki dan 6 orang perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, teknik pengukuran, studi documenter sedangkan alat pengumpulan data
yang digunakan adalah lembar observasi, lembar tes dan electronical device.
Teknik analisis data yang dilakukan mencakup analisis instrumen, analisis
deskriptif dan analisis pengaruh.
Hasil penelitian ini adalah keterampilan berbicara peserta didik dari analisis
hasil berpasangan dapat dilihat bahwa kelas kontrol siklus I peningkatannya
signifikan sebesar 14,6 dan siklus II juga signifikan sebesar 13,2. Untuk kelas
tindakan siklus I peningkatannya signifikan sebesar 17,5 dan siklus II juga
signifikan sebesar 15,6 dari selisih pretest dan posttest. Setelah dianalisis dengan
analisis uji sampel bebas dapat dilihat peningkatan di kelas tindakan signifikan
dibandingkan dengan kelas kontrol. Selisih kelas tindakan-kontrol pada siklus I
pretest sebesar 5 (signifikan) dan posttest sebesar 7,8 (signifikan) dan pada siklus
II pretest sebesar 4,6 (signifikan) dan posttest sebesar 7 (signifikan). Dengan
demikian dari 2 siklus ini peningkatan lebih baik/lebih tinggi pada kelas tindakan
dibandingkan dengan kelas kontrol. Sama-sama mengalami peningkatan tetapi
kelas tindakan jauh lebih tinggi peningkatannya. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari penerapan metode role
playing pada keterampilan berbicara peserta didik.