Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap: 1) Kemampuan
pemahaman konsep bangun ruang sebelum menggunakan model
pembelajaran pair check berbantuan media visual tiga dimensi; 2)
Penggunaan model pair check berbantuan media visual tiga dimensi
terhadap peningkatan pemahaman konsep bangun ruang; 3) Kemampuan
pemahaman konsep bangun ruang setelah menggunakan model
pembelajaran pair check berbantuan media visual tiga; 4) Peningkatan yang
signifikan kemampuan pemahaman konsep bangun ruang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian PTK dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Terdiri dari 2 siklus yang mana data diambil dari
hasil pre-test dan post test, observasi dan dokumentasi.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka penelitian
menyimpulkan bahwa: 1) Penggunaan model pair check berbantuan media
visual tiga dimensi terhadap kemampuan pemahaman konsep bangun ruang
dengan pencapaian presentase kelulusan klasikal akhir sebesar 81,33. 2)
Kemampuan pemahaman konsep bangun ruang sebelum menggunakan
model pair check berbantuan media visual tiga dimensi belum mencapai
KKM, adapun kemampuan pemahaman konsep bangun ruang siswa sebesar
38,2, dengan kriteria kelulusan 70 dan presentase kelulusan klasikal sebesar
20% dari jumlah seluruh siswa kelas V. 3) Kemampuan pemahaman
konsep bangun ruang setelah menggunakan model pair check berbantuan
media visual tiga pada siklus I rata-rata kemampuan pemahaman konsep
bangun ruang sudah mencapai KKM sebesar 70,97 dengan presentase
kelulusan klasikal 66,7% sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan
pemahaman konsep bangun ruang mencapai 81,33 dengan presentase
ketuntasan klasikal sebesar 90% . 4) Terdapat peningkatan yang signifikan
pada kemampuan pemahaman konsep bangun ruang setelah menggunakan
model pair check berbantuan media visual tiga dimensi dari hasil Uji
Sampel T Test menyatakan bahwa nilai sig (2-tailed) sebesar 0,140
mengartikan bahwa 0,140 lebih kecil daripada 0,05 maka dinyatakan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima.