Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya kemampuan menyimak
cerita peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi awal peserta didik
masih belum bisa bercerita dengan baik belum terstruktur dan belum sesuai
dengan judul, cerita yang disampaikan oleh peserta didik masih banyak yang
keliru, kurang tepat dan alur cerita yang masih belum runtut dengan baik.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Desain penelitian
yang digunakan yaitu model Arikunto yang terdiri dari beberapa tahap yakni:
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis data
kualitatif diperoleh dari data non tes yaitu berupa hasil observasi, catatan
lapangan, dan dokumentasi. Data kuantitatif diperoleh hasil dari tes berupa soal
yang diberikan kepada peserta didik yang dianalisis menggunakan rumus mean
dan persentase ketuntasan..
Peningkatan dari
penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa: 1)
Kemampuan menyimak cerit peserta didik sebelum menggunakan media boneka
tangan memperoleh nilai rata – rata 63,1 yakni belum meemnuhi nilai KKM yaitu
75.00. jumlah peserta didik kelas III yang terdiri dari 29 peserta didik hanya 8
orang diantaranya yang memperoleh nilai tuntas ( 27,58). 2) Penggunaan boneka
tangan untuk meningkatkan kemampuan menyimak cerita peserta didik dengan
langkah-langkah: a) Menyajikan materi tentang tema yang akan disampaikan
kepada peserta didik b) Memberi evaluasi terkait tema yang akan disampaikan, c)
Menjelaskan meteri cerita kepada peserta didik secara daring, d) Memberi contoh
dalam penggunaan media boneka tangan, e) Bercerita dengan menggunakan
boneka tangan, f) Peserta didik menyimak cerita lewat video yang dikirim kepada
peserta didik oleh guru, g) Menugaskan kepada peserta didik untuk menceritakan
secara individu menggunakan media yang sudah diberikan oleh guru, h) Peserta
didik bercerita dengan hasil kemampuan menyimak yang disampaikan oleh. 3)
hasil kemampuan menyimak cerita peserta ddik setelah menggunakan media
boneka tangan, pada tindakan siklus I peserta didik memperoleh nilai rata-rata pre
test sebesar 66,1 dengan nilai persentase 34,4% kemudia pada nilai post test
sebesar 68,7 atau 51,7% kemudai tindakan siklus II terdapat peningkatan dari nilai
rata-rata peserta didik meningkat pada nilai pre tes sebesar 74,3 atau 64,5% pada
nilai post test terdapat peningkatan yang maksimal dengan mencapai KKM
sebesar 80,4 atau 86,4% dengan kriteria sangat baik. 4) Terdapat peningkatkan
kemampuan menyimak ceritketa peserta didik dengan menggunkan media boneka
tangan rata-rata siswa pra siklus 63,1 , menjadi 59,3 pada siklus I, kemudian
meningkat pada siklus II menjadi 80,4.