Abstract:
OKTANISA AMALYA, Penggunaan Video Tari Tempurung Untuk Menambah Pengayaan Kemampuan Gerak Dasar Tari Dalam Materi SBDP di Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pontianak; Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Penelitian ini dilatarbelakangi karena pada saat proses pembelajaran diidentifikasi adanya masalah seperti peserta didik kurang memahami materi dan strategi yang digunakan tidak efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil tes keterampilan peserta didik sebelum penggunaan video tari tempurung pada materi SBDP di kelas 6 MIN 1 Pontianak. 2) Penggunaan video tari tempurung untuk menambah pengayaan kemampuan gerak dasar tari pada materi SBDP di kelas 6 MIN 1 Pontianak. 3) Hasil tes keterampilan peserta didik setelah penggunaan video tari tempurung pada materi SBDP di kelas 6 MIN 1 Pontianak.
Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kuantitatif. Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan fokus masalah, sumber data pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 6D berjumlah 42 orang dan kemampuan gerak dasar tari yang menjadi objeknya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes keterampilan dan dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, rubrik penelitian dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil tes keterampilan peserta didik sebelum penggunaan video tari tempurung memperoleh nilai rata rata 63,64 dengan persentase ketuntasan 24%. 2) Penggunaan video tari tempurung pada materi SBDP telah terlaksana sesuai langkah-langkah demonstrasi. 3) Hasil tes keterampilan peserta didik setelah penggunaan video tari tempurung pada materi SBDP di siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,92 dengan persentase ketuntasan 50% dan di siklus II memperoleh nilai rata-rata 88,71 dengan persentase ketuntasan 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Hasil tes keterampilan peserta didik sebelum penggunaan video tari tempurung memperoleh nilai rata-rata 63,64 dengan persentase ketuntasan 24%. 2) Pada siklus I keterlaksanaan penggunaan video tari tempurung 50%, pada siklus II 100%. 3) Hasil tes keterampilan peserta didik setelah penggunaan video tari tempurung pada siklus I memperoleh nilai rata-rata 71,92 dengan persentase ketuntasan 50% sedangkan di siklus II memperoleh nilai rata-rata 88,71 dengan persentase ketuntasan 100%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan video tari tempurung mampu untuk menambah pengayaan gerak dasar tari. Namun, terdapat kekurangan saat proses penelitian mengakibatkan hasil tes keterampilan pada saat pra-siklus tidak memuaskan dikarenakan strategi belajar yang masih menggunakan metode ceramah dan kurangnya sarana prasarana.