MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK TERHADAP PEMBELAJARAN IPA PADA MASA PANDEMI COVID 19

Abstract

Pembelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam melalui observasi, eksperimen, dan penyimpulan. Namun dengan kondisi pembelajaran daring pada masa pandemi Covid 19 ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar tidak efektif. Maka dari itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar peserta didik dan faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik kelas V SD Muhammadiyah 1 Pontianak terhadap pembelajaran IPA pada masa pandemi Covid 19. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method, yaitu gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, angket, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data, serta pengecekan keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik dapat ditinjau dari beberapa indikator, yaitu: perasaan senang, ketertarikan peserta didik, perhatian peserta didik, dan keterlibatan peserta didik. Berdasarkan hasil pada tiap indikator, minat belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Pontianak terhadap pembelajaran IPA pada masa pandemi Covid 19 dikategorikan” cukup tinggi” dengan persentase sebesar 59% yang berada pada rentang 41%-60%. Namun masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar semakin baik secara keseluruhan. Faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik terdapat dua faktor, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yaitu: faktor internal peserta didik, media pembelajaran yang diterapkan guru serta peran dari guru dan orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi. Sedangkan faktor penghambat yakni: terdapat kendala saat proses pembelajaran secara daring seperti sinyal, jaringan, dan kuota internet, selain itu terdapat pula gangguan yang ditimbulkan dari aplikasi pembelajaran yang digunakan serta kurangnya fasilitas belajar.