Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis peran
kepemimpinan nonformal dalam Dakwah khusus pada 1) peran penguatan akidah
Islam pada suku Dayak Muntak ; 2) peran kepemimpinan nonformal dalam
penguatan hubungan sosial umat pada Suku Dayak Muntak ; 3) peran
kepemimpinan nonformal dalam penguatan budaya Islam pada suku Dayak
Muntak.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian studi
kasus. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber primer dan sumber sekunder,
yaitu: 1) sumber primer adalah tokoh yang mempunyai karakteristik pemimpin
dan berperan dalam bidang agama, sosial, dan budaya; 2) sumber sekunder adalah
masyarakat Suku Dayak Islam Desa Balai Agas. Untuk memperoleh data dari
sumber data maka digunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi.
sedangkan untuk menganalisis datanya peneliti menggunakan analisis model
Miles dan Huberman.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan
bahwa: 1) Peran kepemimpinan dalam penguatan akidah Islam pada Suku Dayak
Muntak dipedalaman Melawi, Desa Balai Agas dilakukan dalam bentuk peran
yang sifatnya lebih mengarah kepada sifat simpatik terhadap masyarakat,
penguatan akidah melalui pengenalan aspek-aspek akidah, kemudian memberi
bimbingan dan mengajak berbuat baik melalui nasehat sebagai proses dalam
penguatan akidah secara lemah lembut serta tanpa ada unsur paksaan dari
pemimpin kepada masyarakat yang menerima; 2) Peran kepemimpinan dalam
penguatan hubungan sosial umat pada Suku Dayak Muntak dipedalaman Melawi,
Desa Balai Agas dilakukan dalam bentuk peran yang mengarahkan pada sikap
komunikatif, pemimpin menciptakan hubungan antar umat dengan saling hormat
dan kebersamaan dalam bersikap, menunjukan bahasa, sikap dan perhatian untuk
menjalin komunikasi, serta membangun sosial kemasyarakatan melalui kegiatan-
kegiatan sosial, kekompakan dan tolong menolong; 3) Peran kepemimpinan dalam
penguatan budaya Islam pada Suku Dayak Muntak dipedalaman Melawi, Desa
Balai Agas dilakukan dalam bentuk peran yang sifatnya mengarah kepada
kedamaian, berupaya membangun toleransi terhadap budaya lama dan budaya
Islam guna menjaga eksistensi budaya di daerahnya dan membangun nilai-nilai
keislaman melalui budaya-budaya Islam tersebut.