Abstract:
Kebijakan pendidikan gratis sebagai upaya Madrasah Tsanawiyah Mu’tashim Billah
terhadap pemerataan mutu pendidikan Islam, dalam menyelesaikan permasalahan
anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya yang dimiliki orangtua, dan
siswa yang tidak mempunyai orangtua atau yatim piatu Sehingga dengan kebijakan
yang dibuat siswa dapat mengikuti pendidikan formal dan non formal (Diniyah).
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) menganalisis kebijakan pendidikan gratis di
Madrasah Tsanawiyah Mu’tashim Billah 2) menganalisis Implikasi pendidikan gratis
terhadap mutu pendidikan Islam kaitannya a) Mutu lulusan, b) Proses pembelajaran
c) Mutu guru dan d) Manajemen. Untuk mencapai tujuan penelitian, peneliti
menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data
yang diambil melalui wakil pimpinan pesantren, kepala madrasah, guru, siswa dan
orangtua siswa. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan,
memaparkan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) Kebijakan pendidikan gratis di Madrasah
Tsanawiyah Mu’tashim Billah merupakan program dimana tidak menarik biaya
pendidikan, kebijakan ini diberlakukan sejak tahun 2013 diperuntukkan bagi siswa kategori
tidak mampu, yatim piatu dan muallaf. Pendidikan gratis ini diberlakukan karena ingin
menolong sesama manusia yang membutuhkan pertolongan melihat banyaknya anak-anak
yang putus sekolah karena faktor biaya. Adapun bentuk yang digratiskan sebagai berikut
(biaya SPP, biaya buku, seragam sekolah, alat tulis belajar, biaya asrama, biaya makan
minum dan biaya kegiatan formal dan non formal) kebijakan pendidikan gratis ini berlaku
hingga siswa sampai ke jenjang menengah atas (MA) adapun proses seleksi penentuan siswa
yang digratiskan dilakukan oleh pengurus pondok pesantren.
2) implikasinya terhadap mutu yaitu: a) Mutu lulusan, madrasah dapat meluluskan siswa
100% setiap tahunnya dan dalam bidang non formal siswa mencapai target yang diharapkan
bisa mengikuti ajang perlombaan diluar sekolah meskipun belum mendapatkan juara. b)
Mutu guru, kualifikasi guru lulusan S1, terdapat lulusan S2 dan satu guru lulusan D3, yang
menjadi kendala terdapat guru yang mengajar sesuai bidang studinya. akan akan tetapi semua
guru dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan oleh madrasah. c)
Proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran sesuai ketentuan formal dan non formal hal
tersebut terlihat dari siswa mempunyai nilai baik sehingga bisa mengikuti kompetisi diluar
meskipun belum mendapatkan juara d) manajemen madrasah, kepala madrasah terus
berbenah melengkapi kekurangan dan memberdayakan potensi yang ada sesuai kebutuhan
viimadrasah secara bertahap.meskipun terdapat kendala dalam mengelola madrasah akibat dari
kebijakan yang dibuat.