Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh petuah nenek moyang Negeri
Mempawah Darussalam yang memiliki nilai kebaikan serta mencerminkan
keharmonisan hidup masyarakat. Tujuan adalah menganalisis tentang bagaimana
jenis petuah, tujuan petuah dan relevansi petuah nenek moyang Negeri
Mempawah Darussalam dalam perspektif tujuan pendidikan Islam. Hasil
penelitian ini mampu memberikan dan menyadarkan kepada masyarakat bahwa
petuah nenek moyang perlu dijaga dan pertahankan karena merupakan budaya
lokal yang terwariskan.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah library research, dengan
menggunakan pendekatan content analysis. Sumber datanya yaitu kumpulan
petuah nenek moyang dan penyusun petuah. Adapun pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan
yaitu bersifat kualitatif dengan melakukan langkah-langkah analisis data yakni,
reduksi data, display data, kesimpulan, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Jenis petuah nenek moyang yang
digunakan adalah petuah dalam bentuk peribahasa, yakni sebuah ungkapan yang
memiliki petuah dan sangat membantu kelangsungan hidup masyarakat. Di
dalamnya terbagi menjadi 3 kategori, diantaranya; bidal, perumpamaan dan
pepatah. 2) Tujuan petuah nenek moyang; Pertama, agar manusia beribadah
kepada Allah, yaitu; a) beribadah kepada Allah Swt, b) tidak melalaikan sholat.
Kedua, menyeru kesadaran seseorang dalam melakukan perbuatan akhlak yang
baik, yakni; a) rajin, b) adab menerima tamu, c) dermawan, d) peduli. Ketiga,
menghindari segala macam kecenderungan yang mengarah pada perbuatan tidak
baik, yaitu: a) adab makan, b) malas, c) berbohong, d) tidak mau mendengar
nasehat, e) pemarah dan berkata kasar, f) ghibah, g) introspeksi diri,
h) berprasangka buruk, i) adu domba. Keempat, menyeru untuk selalu menuntut
ilmu, yaitu: a) pentingnya menuntut ilmu pengetahuan. 3) Relevansi petuah nenek
moyang terhadap perspektif tujuan pendidikan Islam, diantaranya; Pertama, insan
yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, yaitu; a) beribadah kepada Allah
Swt, b) larangan melalaikan sholat, c) menjaga wudhu, d) mengutamakan akhirat.
Kedua, insan kamil yang berakhlakul karimah, yaitu; a) menanamkan akhlak
mulia, b) sabar, c) ikhlas, d) bersedekah, e) rukun f) sopan, g) saling membantu.
Ketiga, insan yang cerdas dalam mengkaji ilmu pengetahuan, yaitu; a) anjuran
menuntut ilmu, b) bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Keempat, insan yang
sehat jasmani dan rohani, yaitu; a) larangan bergadang di waktu malam, b)
larangan mandi setelah makan, c) larangan tidur di waktu sore, d) larangan tidur di
waktu subuh, e) larangan mandi dalam kondisi keringat, f) menjaga kebersihan
gigi. Kelima, karakter muslim yang bermanfaat dan menyebarkan ilmunya kepada
sesama manusia, yaitu; menjadi orang yang bermanfaat dalam ilmu pengetahuan
yang dimiliki.