Abstract:
Latar belakang penelitian ini berawal adanya fenomena yang terjadi dari
pelaksanaan bimbingan keagamaan bagi anak Muslim pesisir di Desa Batu Ampar
Kabupaten Kubu Raya yang kurang perhatian, pengawasan, dan pendampingan.
Lingkungan keluarga/orang tua lebih fokus bekerja (nelayan), pengetahuan agama
Islam rendah, dan buruknya kesejahteraan. Padahal, pada fase golden age, anak
harus mendapatkan pendiidkan Islam yang benar dan terarah oleh orang tua, guru,
dan masyarakat. Sehingga kelak generasi emas Islam kembali bersinar diberbagai
aspek kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk mengungkap langkah-langkah,
metode, faktor penghambat, dan upaya mengatasi faktor penghambat bimbingan
keagamaan bagi anak muslim pesisir di Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif
melalui pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research).
Subjek penelitian ada 10 orang, diantaranya 2 orang guru PAI, 2 orang ustadz
(TPA dan ngaji rumahan), 1 orang ustadzah ngaji rumahan dan 5 pasangan suami
istri keluarga muslim yang bekerja sebagai nelayan. Teknik pengumpulan data
yang peneliti gunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan
triangulasi. Analisis ini dengan proses kerjanya melalui tahapan reduksi data,
penyajian data (display data), penarikan kesimpulan, dan verifikasi, yang
dipaparakan secara sistematis, aktual dan faktual. Penelitian ini menyimpulkan
bahwa : (1) Langkah-langkah bimbingan keagamaan bagi anak muslim pesisir
telah dilakukan dengan bimbingan keagamaan pada aspek aqidah, ibadah, fiqh
dan akhlak; (2) Telah digunakan metode keteladan, pembiasaan, nasihat, reward
dan punishment; ; (3) Faktor-faktor penghambat bimbingan
keagamaan dari faktor internal dan faktor eksternal peserta
didik. Faktor internal, diantaranya gangguan kesehatan,
rendahnya tingkat kecerdasan, minat, kedisiplinan, dan motivasi
belajar. Sedangkan faktor eksternal, yakni pola asuh, pola
komunikasi, kondisi ekonomi, dukungan orang tua, kemampuan
guru/ustadz, hubungan guru/ustadz terhadap anak, metode yang
digunakan guru/ustadz, media belajar, tempat belajar, dukungan
masyarakat dan hubungan teman sebaya; (4) Upaya mengatasi
faktor penghambat, diantaranya terhadap anak dengan
vimemperhatikan kesehatan, tingkat kecerdasan, sikap belajar,
motivasi belajar dan minat belajar. Dan yang dilakukan guru dan
orang tua, yakni dengan memperhatikan kesehatan anak,
membantu meningkatkan kecerdasan anak, mengawasi sikap
belajar anak, memberikan motivasi kepada anak, membantu
meningkatkan minat belajar anak dan guru berupaya
menggunakan metode bimbingan yang tepat bagi anak.