Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi pada keunikan tradisi pantang larang di
Desa Menendang Kecamatan Pengkadan Kabupaten Kapuas Hulu, dimana
peneliti melihat dalam bentuk-bentuk pantang larang terdapat nilai-nilai
pendidikan Islam.
Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan: 1). Bentuk-bentuk pantang
larang pada masyarakat Melayu-Menendang Kapuas Hulu. 2). Nilai Pendidikan
Islam dalam tradisi pantang larang.
Jenis penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan pendekatan
etnografi. Sedangkan untuk memperoleh data peneliti menggunakan tekhnik
observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Kemudian untuk melakukan
analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, display data, dan
penarikan kesimpulan. Untuk pemeriksaan keabsahan data menggunakan
trianggulasi dan member chek.
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat peneliti simpulkan bahwa:
Pertama, bentuk-bentuk pantang larang di Desa Menendang dibagi dalam tiga
kelompok yaitu: 1) pantang larang untuk anak-anak, 2) pantang larang gadis, 3)
pantang larang untuk orang tua. Kedua, nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung dalam tradisi pantang larang antara lain: 1). Nilai Kejujuran, adapun
bentuk pantang larang tentang jujur “Dilarang pura-pura menangis, jika dilanggar
sama saja mendoakan orang tua meninggal”, 2). Nilai Syukur, adapun bentuk
pantang larang tentang syukur “Dilarang membuang nasi sisa makanan, jika
melanggarnya sama saja membuang rejeki yang sudah diberikan Allah padanya”,
3).Nilai Silaturahmi, adapun bentuk pantang larang tentang silaturahmi “Jangan
malas menghadiri undangan perkawinan, jika dilanggar akan sukar mendapat
jodoh”, dan 4). Sopan dan Santun, adapun bentuk pantang larang tentang Sopan
dan Santun “Dilarang kencing di batang pisang, jika dilanggar kemaluan akan
buruk”.