Abstract:
Kepala sekolah memainkan perannya sebagai pemimpin sekolah dalam rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal, kemampuan
mengembangkan visi dan melaksanakan misi sekolah dan merasa sekolah
sebagai miliknya dalam makna yang positif. Banyak peranan yang harus
dimainkan kepala sekolah di sekolah yang dipimpinnya. Di antara peran yang
harus dilakukan secara optimal oleh kepala sekolah ialah peran sebagai Lambang
(Figurehead), Kepemimpinan (leadership), dan Penghubung (Liasion). Dalam
mengoptimalkan ketiga peran tersebut, maka kepala sekolah harus bekerja keras
untuk berhasil di dalam pelaksanaanya tidak terkecuali Kepala MTS Nurul
Mukhlisin. Kepala MTS Nurul Mukhlisin terkadang kurang tegas dalam
memutuskan suatu masalah terutama ketika ada masalah antara warga sekolah
dengan warga sekitar. Dari paparan tersebut, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang peran kepala madrasah sebagai lambang (Figurehead),
kepemimpinan (leadership) dan penghubung (Liasion) yang dilaksanakan oleh
Kepala MTS Nurul Mukhlisin.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui peran kepala sebagai lambang
(Figurehead), kepemimpinan (leadership) dan penghubung (Liasion)penghubung
di MTs Nurul Mukhlisin.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Subjeknya kepala sekolah. Setting penelitian ini sekolah MTS Nurul Mukhlisin
dan dua orang guru. Tehnik pengumpulan data yang digunakan tehnik
wawancara mendalam, tehnik observasi dan tehnik dokumentasi. Analisis data
yang digunakan adalah model analisis data interaktif melalui tahapan: reduksi
data, disply data, verifikasi dan kesimpulan. Sedangkan tehnik pemeriksaan
kkeabsahan data, yaitu pengamatan terus menerus, triangulasi, dan mengadakan
memberchek. Dari hasil dari peneliti lakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut: 1) Sebagai lambang (figurehead) sekolah yaitu dengan menjadi panutan
bagi bawahannya dan rajin dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
legal sosial seperti memimpin rapat dan menghadiri undangan dari luar yang
mengundangnya sebgaai penceramah. 2) Peran sebagai pemimpin dilakukan
dengan cara menjadi supervisor, motivator serta manager sehingga tercipta
lingkungan belajar yang nyaman dan proses pembelajaran berjalan dengan efektif
dan efisien. 3) Peran sebagai penghubung dilakukan dengan cara menguatkan tali
persaudaraan sesama warga sekolah dan mengharmoniskan hubungan antara
warga sekolah dengan warga masyarakat sekitar.