Abstract:
Nabila Anwar, “Peran Lembaga Keuangan Syariah Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten
Ketapang Kecamatan Sungai Laur.” Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Peran pendampingan dan
pembinaan yang dilakukan oleh BMT dalam meningkatkan kapasitas pelaku
UMKM. 2. Kendala yang dihadapi BMT dalam menyalurkan pembiayaan untuk
mengembangkan UMKM. 3. Upaya yang dilakukan BMT untuk mengatasi
kendala dalam penyaluran pembiayaan pelaku UMKM. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan Sumber data
primer dan sekunder. Infroman dalam penelitian ini terdiri dari Kepala BMT,
Staff AOAP, dan Anggota/Nasabah BMT. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara secara langsung, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa: 1. Peran pendampingan dan
pembinaan yang dilakukan oleh BMT dalam meningkatkan kapasitas pelaku
UMKM ialah menyelenggarakan pelatihan manajemen usaha, pendampingan
keuangan, serta edukasi mengenai prinsip-prinsip ekonomi Islam. Pendekatan
dilakukan secara personal melalui kunjungan langsung sehingga mampu
meningkatkan kapasitas usaha serta kedisiplinan dalam pengelolaan keuangan
pelaku UMKM. 2. Kendala yang dihadapi BMT dalam menyalurkan pembiayaan
untuk mengembangkan UMKM antara lain, rendahnya literasi keuangan dan
pemahaman terhadap skema pembiayaan syariah di kalangan pelaku UMKM,
keterbatasan administrasi usaha, serta keterbatasan sumber daya manusia dan
dana dari pihak BMT sendiri. Selain itu, sebagian pelaku usaha masih
menganggap pembiayaan sebagai bantuan sosial, bukan sebagai kewajiban yang
harus dikembalikan. 3. Upaya yang dilakukan BMT untuk mengatasi kendala
dalam penyaluran pembiayaan pelaku UMKM di kecamatan Sungai Laur adalah
menerapkan sejumlah strategi, antara lain penyederhanaan prosedur administrasi,
penguatan edukasi syariah, pelatihan kewirausahaan, serta digitalisasi sistem
pencatatan pembiayaan. BMT juga mengedepankan pendekatan humanis dan
berbasis nilai ta’awun dalam mendampingi pelaku usaha agar pembiayaan yang
diberikan dapat dimanfaatkan secara produktif dan bertanggung jawab.