Abstract:
Nur Aviona, Metode Penghafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Baitul
Mubarok, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan
Adab, Institut Agama Islam Negeri, Pontianak, 2025.
Penelitian ini ialah untuk mengetahui: (1) metode menghafal Al-Qur'an di
Pondok Pesantren Baitul Mubarok.(2) Kekurangan dan kelebihan metode
penghafalan Al-Qur’an di pondok pesantren Baitul Mubarok.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan sumber data penelitian ketua lembaga,
pengurus, pembimbing/guru dan Santri Penghafal Al-Qur’an.Adapun alat
pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, metode menghafal al-
Qur'an yang digunakan di Pondok Pesantren Baitul Mubarok ialah metode Tasmi
memperdengarkan hafalannya terhadap teman atau kepada kelompok, metode
Takrir mengulang-ngulang hafalan yang telah dihafal, dan metode Talaqqi
menyetorkan hafalan yang baru saja dihafal terhadap gurunya, metode Wahdah
membaca ayat demi ayat yang akan dihafalkan, metode Jama dilakukan secara
kelompok dan dipimpin oleh seorang ustadz/ustadzah tahfidz. Kedua, Kelebihan
metode Tasmi' membuat para santri dapat istiqomah dalam memperbaharui
hafalan, Kelebihan metode Takrir adalah membuat para santri lebih melekat
hafalanya, Kelebihan metode Talaqqi dapat membantu melancarkan ilmu tajwid
dalam membaca ataupun menghafalan Al-Qur’an,kelebihan metode Jama
membuat santri bisa menghafal beberapa ayat sekaligus, Metode Wahdah
membuat santri fokus mengjafal Al-Qur’an .Kekurangan metode Tasmi dan Takrir
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk persiapan menghafal Al-Qur’an,
Talaqqi membutuhkan waktu yang lebih lama dan kesabaran tinggi dalam
menghafal Al-Qur’an, Jama dan Wahdah kesulitan santri dalam mengatur waktu
yang efektif.