Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penafsiran Al-quran
mengenai orang-orang yang bersyukur menurut Ibnu Katsir dan M. Quraish
Shihab, persamaan dan perbedaan penafsiran, serta kelebihan dan kekurangan
dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Misbah.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif literal berupa library research, yang
terdiri dari sumber data primer dan sekunder dengan menggunakan metode
komparatif. Sumber data primer berupa Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Misbah
sedangkan sumber data sekunder yaitu buku, jurnal, karya ilmiah serta referensi
lainnya yang relevan
Penelitian ini menyimpulkan: 1) Orang-orang yang bersyukur menurut
Ibnu Katsir ialah orang yang ikhlas memurnikan diri dalam beribadah kepada
Allah Swt dan menurut M. Quraish Shihab adalah bahwasanya Allah sangat
mengistimewakan orang-orang yang benar-benar ikhlas bersyukur atas semua
nikmat yang telah Allah Swt berikan, 2) Persamaan kedua tafsir ini adalah
keduanya menafsirkan bahwasanya orang-orang yang bersyukur itu adalah yang
tidak menyekutukan Allah Swt., sedangkan perbedaannya; penafsiran Ibnu Katsir
lebih ringkas dan sedangkan penafsiran Quraish Shihab lebih terperinci. 3)
Kelebihan Tafsir Ibnu Katsir merupakan tafsir yang paling berkualitas serta paling
tinggi nilainya dan Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab ialah
menggunakan bahasa Indonesia sehingga dapat memudahkan para pembaca dalam
memahami isi Al-quran sebagai pedoman atau petunjuk bagi manusia.
Kekurangan Tafsir Ibnu Katsir terkadang bercampur aduk riwayat yang shahih
dengan yang tidak shahih terutama informasi yang disandarkan kepada sahabat
dan tabiin tanpa memiliki sannad yang valid sehingga membuka peluang
bercampur antara yang hak dan yang batil, sedangkan Tafsir Al-Misbah
menggunakan bahasa Indonesia, sehingga bagi orang yang non Indonesia atau
orang yang memang tidak bisa serta tidak paham bahasa Indonsia akan merasakan
kesulitan, karena bahasa Indonesia masih belum termasuk bahasa internasional.