Abstract:
BOY INDRATAMA (11915117), Analisis Manajemen Produksi Pada
Peternakan Ayam Broiler Pak Jumadil Musri Kabupaten Sanggau: Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Institut
Agama Islam Negeri (Iain) Pontianak, 2025.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Menganalisis proses
perencanaan produksi pada peternakan ayam broiler Pak Jumadil Musri di
Kabupaten Sanggau. 2) Mengkaji pelaksanaan produksi yang dijalankan oleh
peternakan ayam broiler tersebut. 3) Menganalisis bentuk pengawasan produksi
dalam kegiatan usaha peternakan ayam broiler Pak Jumadil Musri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi
langsung ke lokasi usaha ternak ayam broiler kemudian dilakukan wawancara
langsung kepada pemilik usaha. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil menelitian bahwa Analisis Manajemen Produksi Pada
Peternakan Ayam Broiler Pak Jumadil Musri Kabupaten Sanggau ini sudah cukup
baik karena perencanaan produksi yang diterapkan oleh Bapak Jumadil Musri
masih bersifat sederhana dan mengandalkan pengalaman praktis. Meskipun tidak
terdokumentasi secara formal dalam sebuah proposal usaha, perencanaan ini telah
menjadi acuan utama yang terbukti efektif dalam menjalankan setiap periode
produksi. Kegiatan operasional harian, seperti pemberian pakan dan minum,
pengaturan suhu dan pencahayaan kandang, serta menjaga sanitasi, dilakukan
secara rutin dan disiplin. Bapak Jumadil Musri sebagai pemilik terjun langsung
dalam proses pelaksanaan, memastikan bahwa standar operasional yang berbasis
pengalaman diterapkan secara konsisten untuk mencapai target bobot panen yang
diinginkan. Pengawasan dilakukan setiap hari oleh Bapak Jumadil Musri sendiri,
meliputi pemantauan kesehatan ayam secara visual, pengontrolan bobot secara
berkala, serta evaluasi rasio konversi pakan (FCR). Ketika ditemukan masalah,
seperti ayam yang menunjukkan gejala sakit atau kendala teknis pada kandang,
tindakan korektif segera diambil. Sistem pengawasan ini, meskipun tidak
menggunakan alat ukur modern atau catatan yang rumit, terbukti mampu menjaga
kelangsungan dan kualitas produksi
