Abstract:
Industri kecil khususnya kerajinan tangan tenun kain songket ini
menunjukkan pada kebudayaan dan keindahannya dan juga sebagai identitas
bangsa, produk budaya yang sudah ada dan di pelajari dari generasi ke generasi
dan memiliki makna yang besar dari sisi filosofis dan simbolis.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui: (1) Pengrajin Tenun Kain
Songket di Desa Sumber Harapan Kec. Sambas Kab. Sambas mendapatkan
modal. (2) Skill atau keterampilan yang dimiliki oleh pengrajin Tenun Kain
Songket di Desa Sumber Harapan Kec. Sambas Kab. Sambas. dan (3) Pendapatan
pengrajin Tenun Kain Songket di Desa Sumber Harapan Kec. Sambas Kab.
Sambas dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif
dengan pendekatan penelitian kualitatif. Setting dari penelitan ini yaitu usaha
kerajinan tangan tenun kain songket di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas
Kabupaten sambas. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data di lapangan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Hasil Penelitian ini adalah: (1) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengrajin tenun kain songket mendapatkan modal, yaitu: Dari turun-temurun
(keluarga), modal/ pendapatan sendiri, dan bekerja dengan orang lain.
Berdasarkan hasil yang peneliti temukan di lapangan, pengrajin tenun di Desa
Sumber Harapan sudah memulai usaha tenun sejak lama, ada yang sudah berjalan
5 tahun dan 10-20 tahun. Modal yang di dapatkan oleh pengrajin berasal dari
keluarga (turun temurun) dan ada juga pengrajin yang membuka usaha tenun
meggukan modal sendiri. (2) Skill atau kemampuan yang dimiliki oleh pengrajin
tenun dimulai karena adanya proses belajar. Proses belajar yang dijalani oleh
pengrajin tenun dimulai dari lingkungan keluarga (orang tua) dan faktor
lingkungan sekitar. Hal ini bisa dilihat dari hasil/ kreativitas pengrajin tenun
dalam membuat tenun songket sambas yang beraneka ragam, yaitu: Pucuk
Rebung, Sisik Ikan, Kote Mesir, Ragam Banji, dan Cina Putar, Kain Corak
Insang, Kain Serong Lunggi, Kain Sabuk, Kain Selendang. Motif yang paling
banyak diminati oleh pembeli yaitu motif Pucuk Rebung. dan (3) Pendapatan
ekonomi dengan adanya usaha kerajinan tangan tenun kain songket tersebut dapat
membantu perekonomian keluarga, meskipun dengan hasil pendapatan yang tidak
menentu. Pendapatan pengrajin perbulannya berkisaran Rp 1.000.000 s/d Rp
2.000.000. Pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti kebutuhan hidup, biaya anak sekolah, dan lain-lain.