IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERMEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPAS KELAS IV

Abstract

DEWI LESTARI, Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Bermedia Video Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran IPAS Pada Peserta Didik Kelas IV . Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Perguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. 2025 Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik di kelas IV SDN 03 Pontianak Timur. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah bermedia video. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum diterapkan model pembelajaran berbasis masalah yang bermedia video pada mata pelajaran IPAS di kelas IV SDN 03 Pontianak Timur, 2) Mendeskripsikan bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis masalah yang bermedia video dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis mata pelajaran IPAS pada peserta didik di kelas IV SDN 03 Pontianak Timur, 3) Memaparkan bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah yang bermedia media video pada mata pelajaran IPAS di kelas IV SDN 03 Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus di SDN 03 Pontianak Timur. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas IV A. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi, dengan analisis data berupa persentase dan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada saat pra tindakan, hanya 27% peserta didik yang mencapai ketuntasan. Setelah penerapan tindakan pada siklus I, ketuntasan meningkat menjadi 60%, dan pada siklus II meningkat menjadi 83%, yang berarti telah melampaui batas ketuntasan klasikal (≥80%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah bermedia video dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar.