PENGEMBANGAN MATERI AJAR MATA PELAJARAN IPA TEMA HUTAN YANG BERMANFAAT BERDASARKAN POTENSI LOKAL MASYARAKAT DI JONGKONG

Abstract

ISNADIAH. Pengembangan Materi Ajar Mata Pelajaran IPA Tema Hutan Yang Bermanfaat Berdasarkan Potensi Lokal Masyarakat di Jongkong. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibdtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pontianak, 2025. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) Memaparkan skor rata-rata pengetahuan masyarakat mengenai hutan di desa Jongkong Kiri Hulu Kecamatan Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu, (2) mendeskripsikan hasil uji kelayakan pedoman wawancara dan uji kelayakan hasil pengembangan materi ajar, (3) mendeskripsikan langkah-langkah pengembangan materi ajar tema hutan yang bermanfaat dalam pembelajaran IPA di SD/MI berdasarkan potensi lokal masyarakat di Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan menggunakan model 4D yaitu Define, Design, Development dan Disseminate. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah masyarakat desa Jongkong Kiri Hulu dengan jumlah 6 responden dan subjek kedua yaitu peserta didik kelas V SDN 01 Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; (1) Skor rata-rata pengetahuan masyarakat mengenai hutan di desa Jongkong Kiri Hulu Kecamatan Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu dengan nilai rata-rata 81,8, (2) Uji kelayakan pedoman wawancara sebagai bahan dalam pengambilan data dengan dua validator ahli sebesar 0,61 serta uji kelayakan hasil pengembangan materi ajar hutan yang bermanfaat pada mata pelajaran IPA dari dua validator ahli yaitu tinggi dan layak digunakan sebagai uji coba dalam proses belajar mengajar dengan perolehan nilai 0,75. (3) langkah pengembangan materi ajar tema hutan yang bermanfaat dalam pembelajaran IPA di SD/MI berdasarkan potensi lokal masyarakat di Jongkong Kabupaten Kapuas Hulu melalui 4 tahapan yaitu Define, Design, Development dan Disseminate. Dari komponen yang telah dipersiapkan, peneliti melakukan penyebarluasan atau mengajarkan materi ajar yang telah dikembangkan, sehingga diperoleh respon peserta didik dengan persentase 84,6% dengan kategori memuaskan.