Abstract:
RADEN BAGASKARA. 12001137. Perbedaan Hafalan Qur'an pada
Santri yang Menerapkan Metode Muraja'ah dan Sima'i di Rumah Tahfidz
Ustadzah Mistiah Dusun Meliau Hulu Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2025.
Latar belakang penelitian ini adalah, meskipun Allah telah memudahkan
Al-Qur’an untuk dihafal, kenyataannya proses tahfidz di kalangan anak-anak
masih menghadapi berbagai kendala. Oleh karena itu, diperlukan penerapan
metode pembelajaran yang tepat, seperti Muraja’ah dan Sima’i. Adapun tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hafalan Qur'an pada santri yang
menggunakan metode Muraja'ah dan metode Sima'i di Rumah Tahfidz Ustadzah
Mistiah. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
komparatif. Data dikumpulkan melalui tes hafalan dan wawancara dengan santri
dan pengajar. Instrumen penelitian divalidasi oleh para ahli dan diuji
reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji t dua sampel independent untuk
melihat perbedaan signifikan antara kedua metode hafalan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Hafalan Qur'an santri dengan
metode muraja'ah memperoleh nilai rata-rata keseluruhan dengan tiga aspek
adalah 3.37. Dengan pengulangan yang konsisten, santri mampu menghafal ayat ayat dengan lebih baik, menjaga hafalan dalam jangka waktu yang lama, serta
memperbaiki kesalahan bacaan. Muraja'ah mendukung ketepatan dan kelancaran
dalam melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an. 2) Hafalan Qur'an santri dengan metode
sima'i memperoleh nilai rata-rata keseluruhan dengan tiga aspek adalah 2.90.
Dengan mendengarkan bacaan dari guru atau rekaman, metode ini membantu
santri dalam memahami intonasi dan tajwid yang benar. Namun, tanpa
pengulangan mandiri, hafalan lebih rentan terlupakan dibandingkan dengan
metode muraja'ah. 3) Perbedaan hafalan Qur'an pada santri dengan metode
muraja'ah dan sima'i sangat signifikan antara kedua metode ini. Santri yang
menerapkan metode muraja'ah memiliki rata-rata keseluruhan 3.37, sementara
sementara santri dengan metode sima'i hanya memperoleh nilai rata-rata
keseluruhan 2.90.