PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA MENGGUNAKAN MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TIPE DAFTAR BAIK BURUK PADA PENDIDIKAN PANCASILA SEKOLAH DASAR

Abstract

DINDA SARONO PUTRI (12110049), Penguatan profil Pelajar Pancasila menggunakan Model Value Clarification Technique (VCT) tipe Daftar Baik Buruk pada Pendidikan Pancasila Sekolah Dasar Tahun Ajaran 2024/2025. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Institut Agama Islam Negeri Pontianak. Tujuan penelitian ini yaitu, untuk mendeskripsikan penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan model Value Clarification Technique (VCT) tipe daftar baik buruk pada pendidikan Pancasila materi menaati aturan di sekolah kelas II sekolah dasar Negeri 03 Pontianak Timur Tahun Ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu guru kelas II B Sekolah Dasar Negeri 03 Pontianak Timur. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: 1) Perencanaan yang dilakukan oleh guru kelas II B di sekolah dasar negeri 03 Pontianak Timur sesuai dengan perencanaan pada model Value Clarification Technique (VCT) tipe daftar baik buruk yaitu terdapat modul ajar, penguatan profil pelajar pancasila, dan terdapat perencanaan dalam LKPD; 2) Pelaksanaan dengan menerapkan model Value Clarification Technique (VCT) tipe daftar baik buruk, guru di kelas II B sekolah dasar negeri 03 Pontianak Timur telah berhasil melaksanakan pembelajaan yang tidak hanya mengajarkan materi menaati aturan, tetapi juga membentuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; 3) Evaluasi yang dilakukan sudah sesuai dengan model Value Clarification Technique (VCT) tipe daftar baik buruk, evaluasi tersebut juga terdapat aspek berupa penilaian afektif dan proses penilaian ini bentuk dari klarifikasi nilai perilaku yang sudah tertanam pada diri peserta didik. Dampak postitif penelitian ini yaitu dengan menggunakan model Value Clarification Technique (VCT) tipe daftar baik buruk maka penguatan profil pelajar pancasila khususnya pada aspek gotong royong di kelas II B menjadi lebih baik.