Abstract:
ATIKAH PUTRI DINANTY. 11901029. Sistem Pembelajaran Tahfidzul
Qur’an di Pondok Pesantren Al-I’tikaf Al-Islamiyah Kubu Raya. Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Pontianak, 2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pembelajaran, faktor
pendukung dan faktor penghambat sistem pembelajaran Tahfidz di Pondok
Pesantren Al-I’tikaf Al-Islamiyah Kubu Raya. Dengan menerapkan pendekatan
Kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. peneliti
melakukan analisis data dengan model interaktif.
Berdasarkan analisis data penelitian ini disimpulkan bahwa, 1). Komponen
sistem pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Al-I’tikaf AlIslamiyah Kubu Raya diantaranya, tujuan pembelajaran yakni terbentuknya
generasi yang membaca, memahami, menghafal dan mencintai Al-Qur’an. proses
pembelajaran yang dilakukan dengan empat jenis kegiatan rutin harian yaitu,
mempersiapkan hafalan baru (isti’dad), memperbaiki bacaan santri yang masih
dibawah rata-rata (tahsin fardhiyyah), mengulang hafalan (murajaah), setoran
hafalan baru (ziyadah). Metode yang diterapkan yaitu, metode tahsin, metode
talaqqi, metode tasmi’, dan metode takrir. Fasilitas yang diberikan oleh pesantren
cukup memadai. Sumber belajar dalam pembelajaran tahfidz adalah guru dengan
referensi buku Metode As-Syafi’I Ilmu Tajwid Praktis dan Syarah Tuhfathul
Athfal. Target hafalan santri disusun berdasarkan jenjang pendidikan dan
kemampuan santri. Aturan belajar yang ditetapkan berjalan dengan baik dan
menciptakan kondisi kelas yang tertib dan kondusif. Hasil belajar santri dilihat
dari catatan setoran pada buku Mutaba’ah santri, sedangkan evaluasi dilakukan
setiap minggu, di setiap akhir bulan, di akhir semester, serta saat berhasil
menghafal 1 Juz, 5 juz, dan seterusnya. 2). faktor pendukung yaitu fasilitas
pembelajaran yang memadai, Asatidz yang berpengalaman dan berkompeten,
lingkungan yang tenang, dukungan motivasi belajar seperti motivasi dari keluarga,
guru ataupun niat yang kuat, kesehatan fisik maupun psikis, kecerdasan atau
kemampuan dasar santri seperti ada santri yang bisa membaca dan menghafal
dengan lancar dan cepat, ada juga yang sedikit demi sedikit. 3). faktor
penghambat berasal dari kurangnya kesungguhan santri dalam menghafal, belum
maksimal membagi waktu, jenuh atau bosan, kurang dijenguk keluarga, kurang
jajan atau hiburan, kesehatan fisik ataupun psikis, kemampuan belajar yang
berbeda, kurang fokus saat menghafal, serta santri yang mudah merasa puas
dengan hafalan yang disetorkan sehingga kurang murajaah.