Abstract:
WIWID, Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari
Gaya Belajar pada Peserta Didik Kelas VIII MTs Al-Hikmah Sidang:
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Matematika
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, 2024.
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) menganalisis kemampuan komunikasi
matematis peserta didik kelas VIII MTs Al-Hikmah Sidang; 2) menganalisis
gaya belajar peserta didik kelas VIII MTs Al-Hikmah Sidang; dan 3)
menganalisis perbedaan antara komunikasi matematis peserta didik ditinjau
dari gaya belajar kelas VIII MTs Al-Hikmah Sidang.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
Ex-Post Facto. Jumlah populasi sebanyak 107 peserta didik, melalui teknik
pengambilan sample yaitu stratified random sampling (𝛼 = 0,05) diperoleh
sampel sebanyak 86 peserta didik. Teknik dan instrumen pengumpulan data
terdiri dari: 1) teknik tes dengan instrumen tes essay; 2) teknik komunikasi
tidak langsung dengan instrumen lembar angket tertutup; dan 3) teknik studi
dokumen dengan instrumen dokumen dan foto. Instrumen telah diuji
validitasnya menggunakan validitas isi dan konstruk, uji validitas isi
menggunakan indeks lawshe diperoleh CVI=1,00, sedangkan uji validitas
konstruk menggunakan analisis faktor konfirmatori non parametrik dengan
software smart PLS versi 4, dengan kriteria loading factor 0,7 diperoleh 17
butir valid. Selanjutnya uji reliabilitas dengan cronbach alpha diperoleh 𝑟 =
0,881 untuk tes essay dan 𝑟 = 0,883 untuk lembar angket. Analisis data
menggunakan uji kruskul-wallis.
Berdasarkan pada analisis, diperoleh kesimpulan pertama kemampuan
komunikasi matematis berada pada tingkat cukup dengan variasi tidak terlalu
signifikan dengan nilai rata-rata yang konsisten di setiap kelas (VIII A: 76,3-
77,9, VIII B: 68,3-70,1 VIII C: 71,9-74,2) menunjukkan bahwa peserta didik
mampu memahami dan menyampaikan konsep matematika dengan cukup
melalui essay. Kedua gaya belajar kelas VIII A, B, C menyatakan bahwa
peserta didik secara keseluruhan, cenderung pada gaya belajar campuran.
Rata-rata skor angket untuk gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik
masing-masing adalah 80,47, 79,47, dan 81,06, dengan skor rata-rata
kinestetik sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan visual dan auditorial.
Ketiga kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari gaya belajar
menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan
komunikasi matematis dan gaya belajar peserta didik kelas VIII, sebagaimana
ditunjukan oleh nilai signifikansi 0,074 > 0,05. Analisis posthoc menunjukan
ada satu pasangan kelompok memberikan hasil yang berbeda signifikan
dalam hal kemampuan komunikasi matematis yaitu antara kelompok peserta
didik dengan gaya belajar (visual-auditorial) dan (visual-auditorialkinestetik).