Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran habitus dalam kegiatan
menghafal Al-Qur'an dalam membentuk karakter sosial religius santri di Pondok
Pesantren Nusantara Dak Jaya Sintang. Proses menghafal Al-Qur'an yang dilakukan
secara rutin dan intensif di lingkungan pesantren bukan hanya sekadar aktivitas
religius, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembentukan nilai-nilai sosial yang positif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana habitus kegiatan menghafal
Al-Qur'an mampu membentuk karakter sosial religius, seperti disiplin, tanggung
jawab, empati, kerja keras, serta sikap toleran dan kreatif pada para santri.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
yang bertujuan untuk menggali pengalaman dan persepsi santri mengenai kegiatan
menghafal Al-Qur'an di pondok pesantren. Data diperoleh melalui observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan
software Nvivo 12 Pro untuk memetakan temuan secara lebih sistematis. Proses
resepsi dan internalisasi nilai-nilai yang dibawa melalui kegiatan menghafal AlQur'an diinterpretasikan berdasarkan teori habitus dari Pierre Bourdieu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus kegiatan menghafal Al-Qur'an
sudah mulai terbentuk sejak sebelum para santri memasuki pondok, meskipun dalam
tingkat yang berbeda-beda. Sebagian besar santri sudah memiliki kemampuan
membaca Al-Qur'an dan ada yang sudah menghafal Juz 30. Di pondok pesantren,
metode Talaqqi, Tikrori, dan Sima'i yang digunakan oleh ustadz dan ustadzah
berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan karakter santri. Kurikulum
menghafal yang fleksibel memungkinkan santri untuk menyesuaikan dengan
kemampuan masing-masing dalam proses resepsi dan internalisasi kegiatan
menghafal.
Dampak dari habitus menghafal Al-Qur'an ini secara signifikan membentuk
karakter sosial religius santri, yang tercermin dalam sikap disiplin, tanggung jawab,xviii
xviii
empati, toleransi, serta kerja keras. Kegiatan ini juga mendorong santri untuk menjadi
lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan baik dalam lingkungan
pesantren maupun masyarakat luas.