Habitus Kegiatan Menghafal Al-Qur’an sebagai Pembentuk Karakter Sosial Religius Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Nusantara Dak Jaya Sintang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Erwin, Erwin
dc.contributor.advisor Hamzah, Nur
dc.contributor.advisor Zaenuddin, Zaenuddin
dc.contributor.advisor Usman, Usman
dc.contributor.author Nijo, Nijo
dc.date.accessioned 2024-11-13T04:00:33Z
dc.date.available 2024-11-13T04:00:33Z
dc.date.issued 2024-11-11
dc.identifier.uri https://digilib.iainptk.ac.id/xmlui/handle/123456789/5425
dc.description.abstract Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya peran habitus dalam kegiatan menghafal Al-Qur'an dalam membentuk karakter sosial religius santri di Pondok Pesantren Nusantara Dak Jaya Sintang. Proses menghafal Al-Qur'an yang dilakukan secara rutin dan intensif di lingkungan pesantren bukan hanya sekadar aktivitas religius, tetapi juga menjadi fondasi bagi pembentukan nilai-nilai sosial yang positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana habitus kegiatan menghafal Al-Qur'an mampu membentuk karakter sosial religius, seperti disiplin, tanggung jawab, empati, kerja keras, serta sikap toleran dan kreatif pada para santri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang bertujuan untuk menggali pengalaman dan persepsi santri mengenai kegiatan menghafal Al-Qur'an di pondok pesantren. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan software Nvivo 12 Pro untuk memetakan temuan secara lebih sistematis. Proses resepsi dan internalisasi nilai-nilai yang dibawa melalui kegiatan menghafal AlQur'an diinterpretasikan berdasarkan teori habitus dari Pierre Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa habitus kegiatan menghafal Al-Qur'an sudah mulai terbentuk sejak sebelum para santri memasuki pondok, meskipun dalam tingkat yang berbeda-beda. Sebagian besar santri sudah memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an dan ada yang sudah menghafal Juz 30. Di pondok pesantren, metode Talaqqi, Tikrori, dan Sima'i yang digunakan oleh ustadz dan ustadzah berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan karakter santri. Kurikulum menghafal yang fleksibel memungkinkan santri untuk menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing dalam proses resepsi dan internalisasi kegiatan menghafal. Dampak dari habitus menghafal Al-Qur'an ini secara signifikan membentuk karakter sosial religius santri, yang tercermin dalam sikap disiplin, tanggung jawab,xviii xviii empati, toleransi, serta kerja keras. Kegiatan ini juga mendorong santri untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan baik dalam lingkungan pesantren maupun masyarakat luas. en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher IAIN Pontianak en_US
dc.subject Habitus en_US
dc.subject Menghafal Al-Qur'an en_US
dc.subject Karakter Sosial Religius en_US
dc.title Habitus Kegiatan Menghafal Al-Qur’an sebagai Pembentuk Karakter Sosial Religius Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Nusantara Dak Jaya Sintang en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account