Abstract:
SULAIMAN (11734034) Metode Menghafal Al-Qur’an yang diterapakan
Pada Pondok Pesantren Abdussalam Sungai Ambawang Parit Surabaya, Fakultas
Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir (IAT), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak,2024.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Metode yang diterapkan
dalam menghafal Al-Qur’an pada Pondok Pesantren Abdussalam Sungai
Ambawang Parit Surabaya (2) Kelebihan dan kekurangan metode pada saat
menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Abdussalam Sungai Ambawang Parit
Surabaya. (3) Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Ketika menghafal
Al-Qur’an di Pondok Pesantren Abdussalam Sungai Ambawang Parit Surabaya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan sumber data
penelitiannya yaitu pendiri Pondok Pesantren abdussalam, Para guru atau Ustadz,
Pengurus, dan Santri. Sedangkan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi pada sekian santri yang ikut
andil dalam program penghafalan Al-Qur’an.
Hasil yang peneliti temukan dari penelitian ini menunjukkan penerapan
metode dalam menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Abdussalam yaitu :
Pertama Metode Tasmi’,(memperdengarkan hafalannya terhadap teman atau
kelompok), Kedua Metode Takrir (mengulang-ngulang hafalan yang sudah
dihafal) Ketiga Metode Talaki (menyetorkan hafalan yang baru saja dihafal
terhadap gurunya). (a) Adapun kelebihan dari metode Tasmi’ yaitu santri dapat
istiqamah dalam memperbarui hafalan lama dan yang baru, (b) Kelebihan metode
Takrir dapat membuat hafalan para santri lebih melekat, cendrung mengingat dan
melancarkan hafalannya seperti baru menghafal Al-Qur’an, (c) Kelebihan metode
Talaki dapat semakin mengerti dan paham mengenai membaca dan menghafal
Al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid. Sedangkan kekurangan dari metode tersebut
diatas menurut pimpinan Pondok Pesantren Abdussalam Parit Surabaya yakni
KH. Hafiluddin M.Yusuf mengenai kekurangan dari metode menghafal Al-Qur’an
yang diterapkan di pondok tersebut sangatlah sedikit. Adapun faktor
pendukungnya adalah: Adanya motivasi dan semangat dari kedua orang tua,
adanya arahan dan bimbingan dari para ustadz dan ustadzah pada saat menghafal
Al-Qur’an, dan dukungan dari teman-teman pondok pesantren. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah : karena faktor ekonomi atau keuangan, faktor tidak
mempunyai Mp3, dan sering sakit di pondok pesantren.