PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN 03 PONTIANAK TIMUR

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh problematika pembelajaran Bahasa Indonesia yang dialami oleh peserta didik. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Problematika yang muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas III SDN 03 Pontianak Timur. 2) Faktor yang menyebabkan problematika pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas III SDN 03 Pontianak Timur. 3) Upaya guru untuk mengatasi problematika pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas III SDN 03 Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah guru kelas III (A, B, dan C), dan 8 orang peserta didik kelas III SDN 03 Pontianak Timur yang mengalami problematika dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data model Miles dan Huberman (1984). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas III SDN 03 Pontianak Timur memiliki beberapa problem yaitu: 1) Dalam hal membaca, ada yang tidak lancar, menggabungkan huruf menjadi kata masih ada huruf yang dikurangi/ditambahkan, ada yang tidak bisa membaca ng-, ny-, ada juga yang sulit membedakan b/p, n/m; dalam hal menulis, peserta didik masih kurang dalam penempatan tanda baca, penggunaan huruf kapital, jarak antar kata masih kurang, dan ada juga yang kekurangan/kelebihan huruf dalam menulis. 2) Faktor internal yang menyebabkan problematika pada peserta didik kelas III yaitu kurangnya minat dan motivasi dari dirinya sendiri. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan problematika pada peserta didik yaitu kurangnya perhatian dan dukungan dari orang tua, dan dalam proses pembelajaran guru jarang sekali menggunakan metode dan media yang bervariasi. 4) Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi peserta didik yang mengalami problematika tersebut adalah melakukan bimbingan dan pendekatan secara pribadi.