Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru yang memiliki peran vital dalam
keberhasilan proses pembelajaran. Terkait hal itu, dalam proses pembelajaran
disekolah peserta didik memiliki ragam kebutuhan. Mengingat peserta didik
sekolah dasar bukanlah orang dewasa, tidak mungkin peserta didik mampu secara
mandiri memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu gurulah yang harus menjadi
orang tua kedua yang memenuhi kebutuhan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Beberapa kebutuhan tersebut sebagaimana teori Abraham Maslow
adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang,
kebutuhan dihargai, dan kebutuhan aktualisasi diri. Hal ini membuat peneliti
tertarik untuk mengetahui bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam
pemenuhan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peran guru dalam memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran PAI kelas
V tinjauan hierarki kebutuhan Abraham Maslow di SDN 11 Mempawah Hilir.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis
penelitian kualitatif deskriptif. Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan
fokus penelitian, adapun yang dijadikan sebagai responden penelitian ini adalah
guru pendidikan agama Islam sebagai data primer, kepala sekolah dan siswa
sebagai data sekunder. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data,
dan verifikasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi teknik, dan member check.
Berdasarkan paparan data dan hasil analisis, disimpulkan sebagai berikut:
1) Guru PAI telah menjalankan perannya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik
kelas V SDN 11 Mempawah Hilir, adapun perannya yaitu sebagai sebagai pendidik,
pembimbing, motivator, mediator, evaluator, dan berperan sebagai orang tua kedua.
2) Bentuk pemenuhan yang dilakukan guru yaitu menyiapkan media dan
menggunakan sumber dan metode belajar, menciptakan suasana kelas yang
kondusif, menerapkan mekanisme reward and punishment, menerapkan
mekanisme penyelesaian konflik, berprinsip, pemberian sentuhan dan panggilan
sayang.