Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Metode serta pendekatan
yang digunakan dalam kajian tafsīr Al-Qur’an di Komunitas Sajadah Fajar
Pontianak. 2) Sumber rujukan yang digunakan dalam kajian tafsīr Al-Qur’an
di Komunitas Sajadah Fajar Pontianak. 3) Kelebihan dan kekurangan dari
metode tafsīr yang digunakan dalam kajian tafsīr Al-Qur’an di Komunitas
Sajadah Fajar Pontianak.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian yang
dihasilkan berupa data deskriptif dalam bentuk kata-kata baik dalam bentuk
tertulis ataupun lisan dari partisipan. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif untuk menjelaskan prosesi kajian tafsīr Al-Qur’an
di Komunitas Sajadah Fajar Pontianak. Sumber data pada penelitian ini terdiri
dari primer dan sekunder. Sedangkan sumber data utama dalam penelitian ini
adalah Ustadz Arif Hasbillah selaku da’i/ pemateri. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Kondensasi Data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan dalam menguji
keabsahan data yang diperoleh menggunakan perpanjangan pengamatan,
triangulasi data, dan melakukan member check.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah; Pertama, metode tafsīr
yang digunakan dalam kajian tafsīr Al-Qur’an di Komunitas Sajadah Fajar ini
menggunakan metode tafsīr mauḍhū’i dan Alasannya penggunaan metode
mauḍhū’i ini karena waktu pelaksanaanya yang sangat minim yaitu satu kali
dalam satu minggu yang dilaksanakan pada hari jum’at ba’da subuh.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa yang
mudah dipahami dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan jama’ah.
Kedua, sumber rujukan yang digunakan pada kajian ini setidak nya ada tiga
yaitu tafsīr Ibnu Katsīr, tafsīr Fī Zhilālil Qur’ān, dan tafsīr al-Mishbah,
dengan tafsīr utama yang sering menjadi rujukan adalah kitab tafsīr Ibnu
Katsīr. Ketiga, kelebihan dan kekurangan metode tafsīr dalam kajian tafsīr ini
dapat menjawab permasalahan yang dialami masyarakat sesuai dengan
perkembangan zaman namun kekurangannya hanya memenggal suatu ayat
sesuai dengan tema saja sehingga mengkaji ayat hanya dari satu sudut
pandang. Metode mauḍhū’i pada kajian tafsir sangat efektif dan pihak
Komunitas sangat mudah menerima materi yang disampaikan dengan metode
mauḍhū’i.