Abstract:
Strategi Pemberdayaan ekonomi islam bagi muallaf di yayasan bina
muallaf al-mukhlisin dilakukan Untuk meningkatkan pendapatan muallaf, melalui
program kegiatan yang telah dilaksanakan, diharapkan muallaf yang mengikuti
program pemberdayaan mampu untuk memberikan kontribusi yang mendukung
mengembangkan potensi yang ada, serta meningkatkan perekonomian muallaf
dengan sebaik-baiknya, Sehingga mereka dapat menuju pada kemandirian dan
meminimalisir ketergantungan terhadap orang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Yayasan bina muallaf almukhlisin dalam pemberdayaan ekonomi muallaf di Kecamatan Kembayan, baik
proses pelaksanaannya maupun hasil dari proses pemberdayaannya tersebut.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan, reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan dan kesimpulan akhir. Serta teknik keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Kondisi perekonomian muallaf
termasuk dikategorikan keluarga miskin. Akan tetapi hal ini mengalami
perubahan setelah mengikuti program pemberdayaan, mulai dari pendapatan yang
meningkat, meningkatnya konsumsi dalam rumah tangga, jenis pekerjaan yang
lebih banyak dan bervariasi, tingkat pendidikan yang mengalami peningkatan
terhadap para anak-anak muallaf tersebut, dan kepemilikan tempat tinggal dari
yang kondisinya terlihat tidak layak huni, mulai sedikit demi sedikit di renovasi
dan mulai terlihat bagus. 2) Program kegiatan pemberdayaan seperti program
Pembudidayaan Ikan, program Perkebunan, Program Peternakan Kambing, dan
Pembinaan UMKM. Untuk proses tahapannya seperti: Tahap pengembangan
potensi, transformasi pengetahuan dan kecakapan keterampilan, serta peningkatan
keterampilan intelektual dan penguasaan keterampilan.3) Faktor pendukung dan
penghambat selama proses pemberdayaan seperti Yayasan memberikan suatu
wadah yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk proses
belajar dan mengembangkan keterampilan. adapun hambatan seperti kurangnya
dana operasional, pengajar, serta terbatasnya waktu yang dimiliki muallaf apabila
mereka sedang bekerja.