Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang terjadi di Dusun Tanjung
Harapan Desa Teluk Empening pada penggunaan media sosial khususnya aplikasi
Whatsapp yang membawa dampak terhadap pasangan suami istri dan menyebabkan
beberapa pemicu terjadinya konflik perkawinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bentuk konflik perkawinan akibat dari penggunaan media sosial,
dampak penggunaan media sosial bagi keluarga dan cara mengelola konflik
perkawinan akibat penggunaan media sosial di Dusun Tanjung Harapan Desa Teluk
Empening Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya. Fokus penelitian ini
adalah media sosial Whatsapp.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif studi
kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Berdasarkan analisis data penelitian ini menyimpulkan hasil bahwa: 1)
Bentuk konflik perkawinan akibat penggunaan media sosial yang terjadi di Dusun
Tanjung Harapan Desa Teluk Empening Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu
Raya yaitu, adanya perbedaan pendapat, perselisihan hingga pertengkaran antar
suami istri yang disebabkan oleh beberapa pemicu diantaranya su’udzon atau
berprasangka buruk, tidak mengenal intensitas waktu bermain media sosial,
kecemburuan, merasa di abaikan atau tidak di pentingkan, dan tidak bertanggung
jawab dengan peran atau tugas suami/istri, akibat penggunaan media sosial, 2) Cara
pengelolaan konflik perkawinan yang dominan digunakan yaitu, kompromi,
kolaborasi, akomodasi dan penghindaran, 3) Dampak penggunaan media sosial
diklasifikasikan menjadi dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yaitu,
dapat mencari berita dan informasi penting, mendapatkan hiburan dan dapat
melakukan komunikasi online. Dampak negatif adalah mengurangi waktu
berkumpul bersama keluarga, dan rentan terhadap perselingkuhan.