Abstract:
Pondok Pesantren Modern Nurul Amin merupakan wadah bagi santri
yang berprestasi untuk mewujudkan impian menjadi seorang santri yang
berakhlak dan berprestasi. Akan tetapi terkhusus di Pondok pesantren modern
nurul amin ada persyaratan tertentu yang harus dimiliki oleh santri untuk bisa
mengikuti wisuda i’lan Al-Qur’an maka santri harus menyelesaikan target
hafalan yang telah ditentukan Ustadz / Ustadzah, maka dari ustadz / ustadzah
menyediakan karentina (pembinaan) pada yang belum mencapai target hafalan
atau melakukan penundaan dalam hafalan agar hafalan mencapai target, dalam
psikologi penundaan itu memiliki istilah sendiri yaitu prokrastinasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat regulasi
diri, tingkat prokrastinasi, dan membuktikan ada tidaknya hubungan negatif
antara kedua variabel.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan
regulasi diri sebagai variabel bebas dan prokrastinasi sebagai variabel terikat.
Teknik korelasi Product Moment digunakan untuk menguji hubungan antara
kedua variabel, kemudian mengkategorisasikan tingkat regulasi diri dengan
tingkat prokrastinasi dengan menentukan mean dan standar deviasi terlebih
dahulu. Sampel penelitian berjumlah 74 santri tingkat Madrasah Aliyah (MA)
kelas I, II, dan III.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil penelitian ini terbagi menjadi 3
yaitu: 1) Tingkat regulasi penelitian ini menunjukkan 10 santri dalam katagori
tinggi dengan nilai 13.5%, diikuti 60 santri dengan katagori sedang dengan
nilai 81.1% dan 4 santri dengan nilai 5.4% dengan katagori yang rendah. 2)
Terdapat 3 santri dengan nilai 4.1% katagori prokrastinasi tinggi, diikuti 35
santri dengan nilai 47.3% yang menyatakan dalam katagori sedang, dan 36
santri dengan nilai 48.6% dalam katagori yang cukup rendah. 3) Hasil korelasi
pearson antara regulasi diri dengan prokrastinasi menunjukkan angka sebesar
(r 0,645 dan nilai signifikansi (p-value) < taraf nyata 5% (0,000 < 0,050) maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Regulasi
Diri dan Prokrastinasi. Koefisien korelasi yang terbentuk yaitu sebesar 0,645
(64,5%). Kategori korelasi ini berada pada kategori cukup kuat, karena
koefisien korelasi bertanda negatif, maka dapat dikatakan semakin baik
Regulasi Diri maka Prokrastinasi akan semakin menurun dan sebaliknya jika
Regulasi Diri semakin rendah maka Prokrastinasi semakin tinggi.