Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi Penggunaan gawai dengan intensitas yang
tinggi pada anak usia dini dapat berdampak negatif terhadap interaksi sosial mereka.
Berdasarkan identifikasi masalah maka penelitian ini difokuskan pada intensitas
penggunaan gawai terhadap interaksi sosial anak usia dini di Dusun Sepinggan
Sukamantri Kecamatan Semparuk. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan data tentang: 1) Mengetahuai intensitas penggunaan gawai anak
usia dini di Dusun Sepinggan Sukamantri Kecamatan Semparuk. 2) Mengetahui
dampak interaksi sosial anak yang sering menggunakan gawai di Dusun Sepinggan
Sukamantri Kecamatan Semparuk.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan metode deskriptif. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah
orang tua, kerabat, dan anak. Sumber data sekunder adalah buku, jurnal dan
skripsi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data,
sajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, trianggulasi metode, dan
member check. Berdasarkan data dan hasil analisis, disimpulkan sebagai berikut:
1) Intensitas penggunaan gawai anak usia dini di Desa Sepinggan Sukamantri
Kecamatan Semparuk dapat disimpulkan bahwa orang tua sudah memberikan
gawai pada umur kisaran 1,5-1,8 tahun. Intensitas anak menggunakan gawai dalam
sehari bisa sampai tiga sampai lima kali (3-5x) yang di totalkan antara 10-11 jam
dalam sehari. Mereka menggunakan media sosial seperti YouTube dan snack
video.2) Dampak interaksi sosial anak usia dini yang sering menggunakan gawai di
Dusun Sepinggan Sukamantri Kecamatan Semparuk diantaranya dampak nyata
bagi anak usia terlalu dini dalam interaksi sosial adalah anak menjadi kurang peka
dengan lingkungan sekitar, kurang interaksi dengan lingkungan luar termasuk
komunikasi menjadi kurang maksimal. Gawai memang sangat berguna bagi
kehidupan, namun kegunaan tersebut harus digunakan secara positif. Namun bagi
anak yang terlalu dini kegunaan gawai masih terlalu awal. Anak memakai gawai
hanya untuk bermain. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan apabila anak
tersebut diberikan gawai sejak dini. Dampaknya akan terlihat ketika anak akan lebih
suka marah-marah, suka menangis bahkan melempar-lempar barang yang ada
disekitarnya jika tidak diberikan gawai.