Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Strategi
Pembelajaran pada Anak Autis Kelas Transisi di SLB Autis Kalimantan Barat; 2)
Proses Pelaksanaan Strategi Pembelajaran pada Anak Autis Kelas Transisi di SLB
Autis Kalimantan Barat; 3) Hasil Pelaksanaan Penggunaan Strategi Pembelajaran
pada Anak Autis Kelas Transisi di SLB Autis Kalimantan Barat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Sumber data primer adalah guru dan siswa. Sumber data
sekunder adalah dokumen, modul ajar, penilaian hasil belajar. Teknik pengumpulan
data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data
meliputi, triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian disimpulkan Strategi Pembelajaran yang digunakan yaitu 1)
Terapi Okupasi dan Terapi Bermain. 2) Proses pelaksanaan Terapi Okupasi terapi
adalah guru mengusahakan anak untuk duduk tenang di kursi yang nyaman bagi
mereka, ushakan anak berhadapan dengan kita, caranya gunakan paha untuk
mencepit kedua paha mereka, untuk membuat anak nyaman melakukan aktivitas
yang mereka sukai tanpa tugas dahulu supaya dia melupakan aktivitas duduk tenang
itu, sekitar 4-5 menit untuk memulai beri tugas sederhana dulu. Terapi bermain
proses pelaksanaan yaitu terlebih dahulu beri pilihan kepada anak ingin bermain
apa jika mereka sudah memilih bawa mereka untuk bermain di tempat yang nyaman
untuk mereka, dan lakukan pembelajaran saat mereka bermain dengan
menggunakan mainan. 3) Hasil proses pelaksanaan strategi pembelajaran Terapi
okupasi yaitu melatih kontak mata nya sudah lebih bisa diarahkan dari sebelumnya
dalam segi perilaku sikap, adapun hasil dari keterampilan yaitu anak dapat
memegang, menggunakan jari-jarinya sedangkan hasil pelaksanaan dari segi
pengetahuan yaitu mereka sudah bisa menempatkan benda sesuai posisi nya seperti
contoh bermain puzzle guru memberikan dan dia meletakkan sesuai angka yang
kosong.Terapi bermain dalam sikap perilaku yaitu lebih mengetahui emosionalnya
saja bagaimana saat bermain, dalam segi pengetahuan yaitu mereka mulai terlatih
untuk menyesuaikan bentuk. Dan keterampilan hasilnya yaitu anak bisa
mengkreasikan apa yang dia lakukan walaupun masih abstrak.