PENGGUNAAN METODE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR SWASTA ULUMUDDIN PUNGGUR KECIL

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika sebelum menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle 2) langkah-langkah penggunaan metode jigsaw berbantuan media puzzle 3) prestasi belajar setelah menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle 4) peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model dari Kemmis dan MC Taggart. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV berjumlah 19 peserta didik yang terdiri 11 perempuan dan 8 laki-laki. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini disimpulkan yaitu : 1) prestasi belajar peserta didik sebelum menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle diperoleh nilai 45,57 atau (21%). 2) langkah-langkah penggunaan metode jigsaw berbantuan media puzzle dengan cara yaitu : peserta didik bergabung kelompok sesuai urut absen, guru menjelaskan satuan panjang dan berat dengan menggunakan potongan puzzle, guru menentukan tim ahli dari masing-masing kelompok asal, tim ahli berdsikusi dengan tim ahli yang materi sama, tim ahli kembali kekelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi dan perwakilan salah satu kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi tersebut. 3) Prestasi belajar setelah menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle pada siklus I diperoleh nilai 51,05 atau (26%) dan di siklus II diperoleh nilai 82,1 atau (89%) dengan kategori tinggi. 4) peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle ialah sebesar 36,6 dari nilai sebelum menggunakan metode jigsaw berbantuan media puzzle ialah 45,57 menjadi 82,1 atau (89%) di siklus II. Dengan data tersebut pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditentukan yaitu 80% sehingga keberhasilan peserta didik termasuk dalam kategori tinggi.