Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan: 1) Kompetensi sosial guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam berkomunikasi dengan peserta didik;
2) Kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; dan 3) Kompetensi sosial
guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam bergaul secara efektif dengan peserta
didik. Untuk menjawab tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis
data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kompetensi sosial guru PAI dalam
berkomunikasi dengan peserta didik sudah diterapkan dengan baik pada saat proses
pembelajaran. a) Pada saat berkomunikasi secara lisan guru sudah menerapkannya
melalui menjelaskan materi pembelajaran (komunikasi aksi atau satu arah),
melakukan tanya jawab kepada peserta didik (komunikasi sebagai interaksi atau
komunikasi dua arah), berdiskusi (komunikasi banyak arah atau komunikasi
transaksi). b) untuk berkomunikasi secara tulisan guru sudah menerapkannya
melalui grup whatsapp. c) Sedangkan untuk berkomunikasi secara isyarat guru
sudah menerapkannya dengan cara melakukan kontak pandang, adanya gerakan
tangan, badan dan mimik wajah. 2) Pada penggunaan teknologi komunikasi dan
informasi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran berupa laptop,
proyektor, smartphone, dan aplikasi whatsapp, untuk laptop dan proyektor
penggunaannya dalam proses pembelajaran masih kurang efektif. Sedangkan untuk
smartphone, dan aplikasi whatsapp penggunaan sudah cukup baik. 3) Cara bergaul
guru dengan peserta didik sudah di terapkan dengan efektif. Hal tersebut
ditunjukkan guru PAI ketika bergaul selalu bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak diskriminatif terhadap peserta didik, guru PAI selalu menyapa peserta
didik dengan cara menanyakan kabar, memotivasi peserta didik, selain itu guru
juga selalu bersikap respek, empati, audible, clarity, serta humble (rendah hati)
terhadap peserta didik.