Abstract:
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana profitabilitas
bisnis rumah walet di Desa Ratu Elok Kecamatan Manis Mata Kabupaten
Ketapang. Dengan fokus penelitian pada profitabilitas bisnis rumah walet di Desa
Ratu Elok Kecamatan Manis Mata Kabupaten Ketapang
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan. Dengan menggunakan
metode deskriptif pendekatan kualitatif. Sumber data primer berupa pengamatan
langsung serta wawancara kepada masyarakat muslim. narasumber yaitu 5 orang
yang memiliki usaha rumah burung walet. Sedangkan teknik pengumpulan data
adalah dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Yang kemudian data
dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Data pada akhirnya akan di uji keabsahannya dengan teknik member chek.
Hasil penelitian ini menunjukkan, 1. Pembiayaan (Cost) bisnis rumah
walet di Desa Ratu Elok Kecamatan Manis Mata yaitu biaya pembangunan
gedung sarang walet berkisar Rp150.000.000 sampai dengan Rp350.000.000 dan
biaya yang di keluarkan untuk perawatan rumah walet untuk penyemprotan hama,
pembersihan, parfum walet Rp300.000 persetiap melakukan panen. 2. Pendapatan
(Revenue) bisnis rumah walet di Desa Ratu Elok Kecamatan Manis Mata yaitu
sarang yang di dapatkan setiap panen 1kg sampai 10 kg. Cara panen yang di
lakukan di rumah walet yaitu secara selektif yang mana sarang tidak ada anaknya
baru di panen dan sudah ditinggalkan. Untuk panen 3-4 bulan sekali melakukan
panen sarang walet. 3. Pendapatan kotor mulai dari Rp8.000.000 per kilo sarang
walet tiap panen.. Perhitungan profit bersih pengusaha walet yaitu perkiraan dari
perdana panen Rp6.000.000 kemudian sebesar Rp36.300.000 sampai
Rp76.700.000 sekali panen. Untuk BEP (Break Even Point) pada usaha ini mulai
dari 3 tahun sampai 5 tahun tergantung pada biaya yang di keluarkan dan
pendapatan yang di peroleh setiap tahunnya. 4. Problematika yang di hadapi
bisnis rumah walet di Desa Ratu Elok Kecamatan Manis Mata ada 2 yaitu
problematika pada produksi seperti struktur bangunan, kebersihan, siklus angin
yang masuk pada gedung, papan sirip untuk walet membuat sarang, suhu,
kelembaban, pengaturan cahaya, suara pada gedung dan aspek lainnya. Selain itu
problematika pada situasi market seperti harga yang yang mengalami penurunan
setiap tahunnya. Pada tahun 2019 harga sarang walet yang di letakkan oleh
pengepul kepada pengusaha walet sebesar Rp10.000.000, pada tahun 2020-2021
karena adanya virus covid-19 harga sarang walet pun menurun menjadi
Rp7.000.000, pada tahun 2022 harga sarang walet naik kembali menjadi
Rp8.000.000. Selain itu, populasi burung tidak sebanding dengan perkembangan
jumlah gedung walet.