Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengetahui strategi apa
yang diterapkan dalam menghafal Al-Qur’an bagi santri di Yayasan Darul
Qur’an Al-Haramain Pontianak; kedua, untuk mengetahui bagaimana
penerapan strategi dalam menghafal Al-Qur’an bagi santri di Yayasan Darul
Qur’an Al-Haramain Pontianak; dan ketiga, menganalisis faktor pendukung
dan penghambat dalam penerapan strategi menghafal Al-Qur’an bagi santri
di Yayasan Darul Qur’an Al-Haramain.
Penelitian ini menggunakan metode intertaktif, pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian fenomenologi, sumber data penelitian ini terdiri dari
sumber data primer yaitu ustadzah dan santri serta sumber data sekunder
berupa observasi dan dokumentasi Yayasan. Instrumen pengumpul data yaitu
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang
dipaparkan secara sistematis.
Hasil penelitian menyimpulkan: strategi yang diterapkan dalam
menghafal Al-Qur’an di Yayasan Darul Qur’an Al-Haramaian adalah
menggnakan satu jenis mushaf, tidak beralih ke ayat berikutnya sebelum ayat
yang dihafal sudah benar-benar hafal, menyetor hafalan kepada ustadzah.
Strategi tersebut dipilih agar santri lebih cepat dan mudah dalam menghafal
Al-Qur’an. Kedua, penerapan strategi menghafal Al-Qur’an tersebut yaitu
santri terbagi menjadi beberapa kelompok yang dibimbing oleh masingmasing mentor. Santri mulai menghafal dengan Binndazhar yaitu membaca
mushaf secara terbuka setelah itu Tahfidz, santri mulai menghafal Al-Qur’an
menggunakan strategi “Tidak beralih kepada ayat berikutnya sebelum ayat
yang sedang dihafal sudah benar-benar hafal”. Santri mulai menghafal 5 ayat
terlebih dahulu, jika sudah benar-benar hafal maka akan berpindah kepada
ayat berikutnya sampai target yang ditentukan. Selanjutnya Talaqi, santri
menyetor hafalan yang sudah dihafal kepada masing-masing mentor. Ketiga,
Faktor pendukung dalam penerapan strategi menghafal Al-Qur’an tersebut
yaitu dengan adanya fasilitas yang cukup lengkap, aturan wajib penggunaan
satu jenis mushaf, santri yang bermukim, situasi yang kondusif dengan
lingkungan yang jauh dari kebisingan. Sedangkan faktor penghambatnya
yaitu santri yang tidak bermukim.