Abstract:
Selama pandemi Covid-19 berlangsung setiap sekolah melaksanakan kegiatan
pendidikan dengan cara pembelajaran jarak jauh. Pendidikan jarak jauh telah menjadi
sistem yang paling efektif dalam sebuah sistem Pendidikan di masa pandemik. Sejalan
dengan hal tersebut Keputusan Bersama 4 mentri memberi solusi sebagai refleksi dari
pembelajaran jarak jauh menjadi pembelajaran tatap muka terbatas. Penelitian ini
dipandang perlu untuk melihat secara langsung proses pembelajaran secara tatap muka
terbatas di masa new normal di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah kota Pontianak dengan
tujuan 1) Kesiapan fasilitas sebelum penerapan proses pembelajaran secara tatap muka 2)
Penerapan pembelajaran tatap muka di MTS Islamiyah Kota Pontianak pada masa Transisi
Pandemi covid-19 3) Kendala pembelajaran secara tatap muka New Normal pandemi
covid-19
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini yaitu pernyataan langsung
dengan wawancara dengan kepala sekolah, waka kesiswaan dan, waka kurikulum.
Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen-dokumen
pendukung contohnya data sekolah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
observasi,wawancara dan, dokumentasi. Data yang didapat dalam kemudian dianalisis
dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan, verifikasi data.
Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan, maka peneliti menyimpulkan
sebagai berikut 1)kesiapan fasilitas yang dilakukan sekolah menjadi perhatian dalam
pelaksanaan belajar tatap muka terbatas dengan penyesuain di RPP agar tetap maksimal
dan sejalan dengan tujuan Pendidikan 2) Pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang
dilakukan sekolah mempertimbangkan keamanan agar tidak menjadikan sekolah sebagai
klaster beru penyebaran Covid-19 dan juga kesiapan fasilitas layanan kesehatan 3)
Kesiapan sekolah dalam pelaksanaan tatap muka dan juga menjadi perhatian bagi guru,
siswa, orang tua,serta materi yang akan diajarkan, pola tatap muka yang di dukung sarana
dan prasarana dan juga protokol kesehatan dan kurangnya dukungan orang tua.