Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi penggunaan media pembelajaran interaktif di
SMPN 3 Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dalam mata pelajaran
PAI sangat jarang. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi tidak
menyenangkan, siswa pasif, dan kurangnya minat belajar. Penyebabnya adalah
kurangnya pemahaman guru tentang teknologi dan cara membuat media
pembelajaran interaktif. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media
pembelajaran interaktif menggunakan Articulate Storyline 3, khususnya dalam
mata pelajaran PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses
pengembangan, implementasi, dan respon pengguna terhadap media pembelajaran
interaktif yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode
pengembangan model MDLC yang telah dimodifikasi (Concept, Design, Material
Collecting, Assembly, Testing, dan Distribution). Subjeknya adalah guru PAI dan
siswa kelas VIII SMPN 3 Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Dalam
penelitian ini, teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket dan
dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif. pada Black-Box testing diukur dengan menarik kesimpulan, uji validasi
ahli diukur dengan menghitung persentase data yang diperoleh, analisis hasil belajar
dilakukan dengan menggunakan rumus N-gain dan analisis respon pengguna
dihitung dengan menggunakan rumus NRS.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif
yang dikembangkan layak untuk diterapkan pada mata pelajaran PAI kelas VIII
SMPN 3 Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Hasil implementasi dari
media ini diukur dari hasil belajar siswa yang diuji dengan memberikan pretest dan
posttest, dan hasilnya menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai Ngain sebesar 0,57 dari uji coba terbatas dan 0,71 dari uji coba luas. Hal ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Selain itu, respon pengguna terhadap media ini juga cukup positif,
dengan persentase NRS sebesar 77,88% dari siswa pada uji coba terbatas, 78,46%
dari siswa dan 77,96% dari guru dalam uji coba luas yang termasuk dalam kategori
kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif dapat digunakan
sebagai salah satu alat pendukung pembelajaran yang cukup efektif untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pengembangan
media pembelajaran interaktif seperti ini harus dipertimbangkan untuk digunakan
dalam pembelajaran di SMPN 3 Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
dan sekolah lainnya.