Abstract:
Living Qur‟an memberi paradigma baru bagi pengembangan kajian
al-Qur‟an di era kontemporer sehingga studi al-Qur‟an tidak hanya berkutat
pada kajian teks saja, tetapi kajian living Qur‟an akan lebih banyak
mengapresiasi respons dan tindakan masyarakat terhadap kehadiran alQur‟an, terutama yang berkaitan dengan respons masyarakat terhadap alqur‟an itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pertama,
proses pelaksanaan tradisi pembacaan Istigha>s\ah di Majelis Taklim Darul
Huda. Kedua, makna ekspresif padapembacaan surah Ya>sin dalam prosesi
kegiatan Istigha>s\ah di Majelis Taklim Darul Huda Parit Arjuna Desa Lingga
Kecamatan Sungai Ambawang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu merupakan suatu
pendekatan yang mengacu pada prosedur yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata yang tertulis ataupun secara lisan. Sedangkan sumber data
dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data
sekunder dan lokosi penelitiannya di Majelis Taklim Darul Huda Parit
Arjuna Desa Lingga Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya.
Dalam teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi
dan dokumentasi. Kemudian analisis data yakni dengan metode reduksi
data, penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan (verifikasi
data).
Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulan bahwa:
Pertama, kegiatan tradisi pembacaan Istigha>s\ah ini dilaksanakan setiap hari
Jumat secara bersama-sama di surau, masjid ataupun rumah warga yang
dipimpin oleh ibu Hamidah atau yang mewakiki. Adapun pembacaan yang
dibaca yaitu tawasul, surah Yasin, pembacaan Istigha>s\ah, shalawat sulthan,
asmaul husna dan tahlil. Kedua, makna ekspresif dalam penelitian ini
terdapat tiga bagian yaitu penilaian, pandapat, dan perasaan. Penilaian bagi
jamaah ialah kegiatan ini sangat bagus karena dapat mendekatkan diri
kepada Allah SWT dengan dzikir bersama, kegiatan ini juga bernilai
kebaikan yang bernilai ibadah. Mengenai pandapat jamaah adalah untuk
meminta pertolongan keselamatan dan bermunajat kepada Allah SWT, bisa
saling mempererat tali silaturahmi antar ibu-ibu jamaah. Adapun perasaan
jamaah yaitu mereka merasa tenang, nyaman, tenteram, dan tidak ada beban
pikiran dan lain sebagainya.