Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) strategi pengembangan
usaha kerajinan tanjak melayu serumpun pasca pandemi, (2) kendala pengrajin
tanjak melayu serumpun pasca pandemi. Metode yang digunakan yaitu metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang
dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan
teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga komponen yaitu
reduksi data, penyajian, data dan verifikasi. Peneliti juga menggunakan
triangulasi sumber guna mengecek keabsahan data pada penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) strategi pengembangan usaha
yang dilakukan pada pengrajin tanjak serumpun ialah dengan mengembangkan
usaha nya seperti menjual pakaian adat melayu, menjual aksesoris, menjual baju
kaos yang bertemakan adat melayu, jasa pembuatan tanjak melayu, menerima
jasa pembuatan baju adat melayu, dan jasa sablon baju kaos. Tidak hanya
mengembangkan usaha tanjak, Awaluddin juga membuka usaha konter pulsa
yang digunakan untuk memutar modal usaha tanjak agar tidak tutup saat pandemi
dan terus berkembang sampai saat ini, (2) kendala pada usaha tanjak melayu
serumpun adalah terbatas sumber daya manusia dan terbatas nya mesih jahit yang
digunakan untuk memproduksi tanjak. Saat pandemi Awaluddin kesulitan
memasarkan produk nya karna tidak ada event atau acara pernikahan pada
saat itu.