Abstract:
Inflasi adalah kondisi yang menggambarkan peningkatatan harga-harga
barang atau jasa secara umum dan terus menerus. Sedangkan pertumbuhan ekonomi
diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan
barang dan jasa yang dihasilkan di masyarakat mengalami peningkatan, dan pada
gilirannya akan mempengaruhi pendapatan nasional. Tingkat inflasi dan
perumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk mengukur keberhasikan
pembangunan ekonomi suatu wilayah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal regional terhadap tingkat inflasi dan pertumbuhan
ekonomi regional di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 s/d 2020. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan
data panel yang terdiri dari data cross section yang mencakup empat belas
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat dan data time series yaitu tahun 2016
sampai dengan 2020. Variabel Independen dalam penelitain ini adalah kebijakan
moneter (BI Rate, dan Kredit perbankan) dan Kebijakan fiskal (Pajak Daerah,
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung). Sedangkan variabel dependennya
adalah indeks implisit dan Produk Domestik Bruto ADHK. Metode analisis data
yang digunakan adalah regresi data panel dengan dengan Fixed Effect Model dan
diolah menggunakan program eviews 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial: 1) Variabel BI Rate
berpengaruh signifikan dengan arah yang negatif terhadap Tingkat Inflasi, namun
berepengaruh tidak signifikan dengan arah yang negatif terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Regional di Kalimantan Barat Tahun 2016 s/d 2020. 2) Variabel
penyaluran Kredit, Pajak Daerah dan Belanja Tidak Langsung berpengaruh
signifikan dengan arah yang positif terhadap Tingkat inflasi dan Pertumbuhan
Ekonomi Regional di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 s/d 2020. 3) Variabel
Belanja Langsung berpengaruh tidak signifikan dengan arah yang positif terhadap
Tingkat inflasi dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Regional di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 s/d 2020. Secara
simultan BI Rate, Penyaluran Kredit, Pajak Daerah, Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung berpengaruh signifikan terhadap tingkt Inflasi dan Pertumbuhan
Ekonomi Regional di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 s/d 2020.