dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi oleh problematika yang dihadapi guru
dalam pembelajaran tematik secara daring. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan: 1) problematika perencanaan pembelajaran tematik secara
daring pada kelas IV MIN 1 Pontianak; 2) problematika pelaksanaan
pembelajaran tematik secara daring pada kelas IV MIN 1 Pontianak; 3)
problematika penilaian pembelajaran tematik secara daring pada kelas IV
MIN 1 Pontianak.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Adapun sumber data penelitian untuk mengetahui problematika
guru dalam pembelajaran tematik secara daring yaitu Guru kelas IV (A, B, C
dan D). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik
wawancara dan alat pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara.
Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti
menyimpulkan bahwa: 1) problematika perencanaan pembelajaran tematik
secara daring ada empat yaitu Pertama, guru tidak sepenuhnya menggunakan
Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah. Kedua, memadukan mapel.
Ketiga, guru lebih memilih dalam penyusunan RPP menggunakan buku
pegangan guru saja sehingga kurang berpikir bagaimana mengaplikasikan
yang sebenarnya. Keempat, aplikasi yang direncanakan untuk digunakan
dalam pelaksanaan pembelajaran daring kurang efektif; 2) problematika
pelaksanaan pembelajaran tematik secara daring ada delapan yaitu, Pertama,
mengkondisikan peserta didik untuk memulai pembelajaran. Kedua, peserta
didik susah dikontrol saat belajar. Ketiga, menyampaikan materi yang
ditematikkan secara bersamaan dalam satu pertemuan kelas daring. Keempat,
tidak semua punya HP. Kelima, tidak bisa memberikan pemahaman secara
jelas kepada peserta didik karena jarak. Keenam, tidak efektif melakukan
pembelajaran ilmiah. Ketujuh, pengumpulan tugas tidak tepat waktu.
Kedelapan, terbatasnya kuota, jaringan yang tidak stabil dan terbatasnya
waktu; 3) problematika penilaian pembelajaran tematik secara daring ada tiga
yaitu Pertama, guru kesulitan menilai masing-masing mapel. Kedua, peserta
didik melupakan tanggung jawabnya mengerjakan tugas yang diberikan.
Ketiga, guru kesulitan menilai sikap peserta didik. |
en_US |