Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk Mendiagnosis Apa Saja Kesulitan Belajar
Pada Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas XII IPS Di MAN 2 Pontianak, dengan
sub penelitian yaitu; 1) Apa Saja Kesulitan Belajar, 2) Mengapa Kesulitan Belajar
Muncul, 3) Cara Mengatasi Kesulitan Belajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Untuk memperoleh data, peneliti memiliki teknik pengumpulan data
berupa wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran Akidah Akhlak dan peserta didik kelas XII IPS,
sedangkan sumber data skunder dalam penelitian ini ialah dokumen-dokumen
seperti; Silabus, RPP, daftar Nilai, Absen. Teknik analisis data yang digunakan
adalah model interaktif Miles dan Huberman. Teknik pemeriksaan keabsahan data
yang digunakan adalah teknik trianggulasi.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa; Apa Saja Kesulitan
Belajar Pembelajaran Akidah Akhlak Yang Dialami Peserta Didik Kelas XII IPS
yaitu Menganalisis makna dan upaya meneladani Al-Asma Al-Husna,
Menganalisis makna, pentingnya, dan upaya memiliki sikap tasamuh, persamaan
derajat, tawasuth, dan ukkhuwwah. Menganalisis konsep, penyebab, dan cara
menghindari sifat tercela yaitu nifaq, keras hati, ghadab. Menganalisis adab Islam
dalam bergaul dengan teman sebaya dan lawan jenis. 2) Mengapa Kesulitan Belajar
Itu Muncul Pada Peserta Didik Kelas XII IPS di MAN 2 yaitu ada faktor Eksternal,
kurang dukungan orang tua, kurang bisa mengatur waktuk untuk belajar, bermain
dan istirahat, kondisi kelas kurang memadai. Faktor Internal, peserta didik merasa
ngantuk, capek, kurang konsentrasi, memiliki mata mines, terkadang asam
lambung, kurang berbakat, kurang berminat, kurang motivasi, mengalami stress dan
emosi. Faktor waktu, waktu kurang untuk peserta didik mepelajari materi dan
mengerjakan soal. Faktor Kurikulum KMA 183, perubahan kurikulum dengan KD
yang sudah HOTS. 3) Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik kelas XII IPS
Pada Pembelajaran Akidah Akhlak kelas XII IPS. memperkirakan alternatif
bantuan dengan mempertimbangkan pertanyaan-prertanyaan yang telah disiapkan,
peserta didik mengulang-ulang materi, menambah waktu, mencatat point-point
penting. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya, yaitu mengadakan evaluasi
dan wawancara atau tanya jawab, mengadakan remedial dan pengayaan. Tindak
lanjut, merealisasikan program remedial, membutuhkan pihak lain yaitu bantuan
dengan teman sebaya, setelah itu mengevaluasi program teman sebaya dalam
mengatasi kesulitan belajar, yang terakhir akan meminta bantuan kepada pihak
yang lebih ahli yaitu guru mata pelajaran lain, wali kelas dan guru BK, peserta didik
menambah sumber belajar, berdiskusi kelompok.