Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh BMT yang merupakan balai usaha
mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt al-maal wat tamwil dengan kegiatan
pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
kegiatan dan menunjang pembiayaan dalam kegiatan ekonomi. Pentingnya
penerapan Good Corporate Governance merupakan suatu wujud
pertanggungjawaban dari lembaga Baitul Maal wa Tamwil (BMT) kepada
masyarakat, bahwa Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dikelola dengan baik,
profesional, dan hati-hati dengan tetap berupaya meningkatkan nilai pemegang
saham tanpa mengabaikan kepentingan pemegang saham lainnya.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan pada Koperasi Simpan Pinjam
Syari‟ah Baitul Tamwil Muhammadiyah yang berlokasi di Rasau Jaya, Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan menggunakan teknik wawancara dengan
beberapa pihak dari pengurus BMT Rasau Jaya. Tujuan dilakukan penelitian ini
adalah untuk Untuk mendeskripsikan Penerapan Prinsip Dasar Good Corporate
Governance (GCG) Pada KSPS Baitul Tamwil Muhammadiyah Rasau Jaya dan
dalam Manajemen Risiko Pembiayaan pada KSPS Baitul Tamwil Muhammadiyah
Rasau Jaya menurut Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia
tahun 2006.Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian tersebut didapatlah hasil kesimpulan penelitian ini,
yaitu Koperasi Simpan Pinjam Syari‟ah Baitul Tamwil Muhammadiyah telah
terlaksana dengan menggunakan prinsip Good Corporate Governance (GCG),
yaitu dilihat dari lima prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, kesetaraan dan kewajaran. Selain itu, Penerapan Good Corperate
Governance (GCG) dalam manajemen risiko pembiayaan pada KSPS Baitul
Tamwil Muhammadiyah Rasau Jaya menurut Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia tahun 2006. Pada prinsipnya BTM Rasau jaya sudah
melaksanakan penerapan GCG dalam manajemen risiko, yaitu dengan
mengindentifikasi risiko, pengukuran risiko, dan pemantauan risiko. Penerapan
manajemen risiko yang baik akan dapat meminimalisir terjadinya risiko
pembiayaan seperti yang dilakukan pada KSPS BTM Rasau Jaya, yaitu
menerapkan manajemen risiko pembiayaan secara maksimal.