Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Praktik pelaksanaan
tradisi al-Ma’tsurāt di Pondok Pesantren Ibnu Taimiyah Kel. Sedau, Kec.
Singkawang Selatan; 2) Tujuan pelaksanaan tradisi al-Ma’tsurāt di Pondok
Pesantren Ibnu Taimiyah Kel. Sedau, Kec. Singkawang Selatan; 3) Pengaruh
psikologis tradisi al-Ma’tsurāt terhadap santriwan dan santriwati di Pondok
Pesantren Ibnu Taimiyah Kel. Sedau, Kec. Singkawang Selatan.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Metode dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sumber
datanya yaitu pimpinan pondok pesantren, pembina putra, pembina putri,
serta santriwan dan santriwati pondok pesantren Ibnu Taimiyah Kel. Sedau,
Kec. Singkawang Selatan. Adapun dalam pengumpulan datanya
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa: 1) Praktik tradisi alMa’tsurāt dilakukan dua kali dalam sehari yakni pada waktu ba’da subuh dan
ba’da ashar. Tradisi tersebut dilaksanakan di masjid pesantren untuk santri
putra dan di mushalla untuk santi putri. Proses tradisi al-Ma’tsurāt dilakukan
setelah zikir ba’da shalat selesai, kemudian masing-masing santri mengambil
posisi duduk membentuk lingkaran lalu membaca al-Ma’tsurāt secara
berjamah. Selanjutnya, pelaksanaan tradisi al-Ma’tsurāt dimulai dengan
membaca ta’awuz, lalu dilanjutkan membaca surat al-Fātihah, surat alBaqarah ayat 1-5, surat al-Baqarah ayat 255-257, surat al-Baqarah ayat 284-
286, surat al-Ikhlās, surat al-Falaq, surat an-Nās dan wirid-wirid yang berupa
doa pilihan dan shalawat lalu kemudian diakhiri dengan membaca doa
rābithah; 2) Tujuan dilaksanakannya tradisi al-Ma’tsurāt secara rutin
tersebut yaitu sebagai benteng bagi para santri dari berbagai macam gangguan
dan marabahaya serta melatih para santri untuk mengamalkan membaca alMa’tsurāt; 3) Pengaruh psikologis yang para santri rasakan selama membaca
al-Ma’tsurāt adalah menumbuhkan rasa ketentraman dan ketenangan hati,
dipermudah dalam menuntut ilmu serta dilindungi dari segala gangguan dan
marabahaya. Dengan kondisi tersebut dapat mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki oleh santri baik di bidang keagamaan maupun di bidang
akademik.