Abstract:
Skripsi ini mendiskusikan tentang makna pengulangan ayat FABIAYYI ᾹLÃ
I RABBIKUMᾹ TUKAŻŻIBᾹN DALAM SURAH AR-RAHMAN dalam surah arrahman, dengan menggunakan studi komparatif atas penafsiran Kementerian
Agama dan Tafsir Al-Misbah.
Alasan peneliti mengambil judul ini adalah sebuah nikmat yang Allah
berikan kepada manusia dan manusia dengan peranan Allah yang seringkali
manusia abaikan, kemudian manusia dustakan seakan inilah yang telah sebuah
nikmat yang telah manusia dustakan dan manusia sering lupa dengan nikmat yang
mengalir dalam kehidupan manusia
Metode yang digunakan adalah metode komparatif, metode ini adalah
metode yang membandingkan sesuatu fitur yang sama untuk membantu
menjelaskan sebuah prinsip atau gagasan. Penelitian ini juga menggunakan
metode komparatif antar tafsir, yaitu tafsir Kementerian Agama dan tafsir AlMisbah.
Hasil penelitian ini adalah 1) Penafsiran Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā
tukażżibān dalam tafsir Al-Misbah adalah menggambarkan sebuah nikmat Allah
kepada hamba-hambanya, dan ayat tersebut juga membicarakan mengenai
keajaiban ciptaan Allah dan permulaan penciptaan manusia dan jin, yang kemudian
membicarakan berbicara tentang azab neraka dan penghuninya, berbicara tentang
surga dan penghuninya, 2) Penafsiran Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān
dalam tafsir Kementerian Agama adalah sebagai bentuk penegasan, penekanan,
peringatan kepada jin dan manusia atas berbagai macam nikmat yang telah Allah
karuniakan kepada mereka, dan 3) Persamaan dan perbedaan penafsiran Fa bi`ayyi
ālā`i rabbikumā tukażżibān dalam tafsir Al-Misbah dan tafsir Kementerian Agama
adalah sama-sama berisikan sebuah peringatan untuk mensyukuri nikmat-nikmat
Allah dan perbedaan penafsiran Fa bi`ayyi ālā`i rabbikumā tukażżibān adalah
pengulangan ayat tersebut tidak hanya sebatas bentuk peringatan untuk mensyukuri
nikmat-nikmat tersebut dan memberikan sebuah pemaknaan yang lebih spesifik
atas kata syukur yakni menyembah Allah sebagai pemberi nikmat.