Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Persiapan yang
dilakukan oleh penyuluh sebelum memberikan bimbingan pranikah di BP4
KUA Nanga Pinoh selama pandemi Covid-19; 2) Proses pelaksanaan
bimbingan pranikah di BP4 KUA Nanga Pinoh yang dilakukan selama
pandemi Covid-19; 3) Materi yang disampaikan oleh BP4 KUA Nanga Pinoh
dalam proses layanan bimbingan pranikah selama pandemi Covid-19; 4)
Pandangan setiap calon pasangan pengantin terhadap prosedur layanan BP4 di
KUA Nanga Pinoh selama pandemi Covid-19; 5) Kendala dalam pelaksanaan
bimbingan pranikah di KUA Nanga Pinoh selama pandemi Covid-19.
Penelitian dilakukan dengan motode kualitatif-deskriptif dengan
sumber data dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan cara
reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian ini kemudian menunjukkan bahwa : 1) Penyuluh BP4
KUA Nanga Pinoh melakukan persiapan dengan memastikan kondisi fisik
dalam keadaan prima, menjaga kerapian, kesehatan, menerapkan prokes dan
juga memastikan kondisi ruangan dalam keadaan baik. 2) Proses pelaksanaan
bimbingan pranikah BP4 KUA Nanga Pinoh di masa pandemi Covid-19 mulai
dilakukan setelah adanya kebijakan new normal. Pelaksanaannya dilakukan
secara tatap muka dengan metode ceramah dan diselingi tanya jawab dengan
catin, durasi waktu pelaksanaan minimal 40 menit serta dilakukan dengan
menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan dan
menjaga jarak. 3) Materi yang diberikan di layanan bimbingan pranikah di
KUA Nanga Pinoh antara lain seputar keislaman, yaitu fikih munakahat, adab
suami istri, rukun iman dan rukun islam, serta pengetahuan kerumahtanggaan
seputar tata cara thaharah, dampak pengucapan talak, dan pengasuhan anak
dalam Islam serta doa-doa suami istri sebagai mana diajarkan syariat Islam. 4)
Peserta bimbingan pranikah mendapatkan feedback yang baik dengan
merasakan manfaat setelah mengikuti layanan ini, terbukti dengan harapan
mereka agar kegiatan BP4 dapat terus dilaksanakan. 5) Kendala pada
pelaksanaan bimbingan pranikah di KUA Nanga Pinoh adalah berkenaan
dengan kurangnya kesadaran menerapkan protokol kesehatan dan juga
rendahnya minat masyarakat secara umum untuk terus belajar.